Perkuat sinergi BUMN energi, Pertamina masuk ke bisnis pembangkit
Merdeka.com - Langkah ekspansif PT Pertamina (Persero) ke bisnis pembangkit listrik akan memperkuat rencana pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi. Selain itu, langkah Pertamina juga bermanfaat secara nasional seiring keikutsertaan dalam proyek pembangkit 35.000 megawatt (MW).
"Pemerintah harus mendukung dengan memberikan prioritas dalam proyek 35.000 MW. Apalagi Pertamina secara teknis dan finansial sudah proven," ujar Anggota Komisi VII DPR RI Hari Purnomo, Jakarta, Kamis (28/4).
Menurut Hari, strategi Pertamina makin ekspansif ke bisnis pembangkit listrik akan sangat bermanfaat secara nasional. Pertamina juga telah bepengalaman mengoperasikan pembangkit, meski hanya untuk kebutuhan operasi sendiri di kilang-kilang BBM dan LNG.
-
Mengapa Pertamina penting bagi perekonomian nasional? Hingga akhir Oktober 2023, Pertamina telah berkontribusi hingga Rp255,51 triliun, terdiri dari pajak, dividen, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta signature bonus, sebagai langkah kepatuhan Pertamina dalam pembayaran pajak dan aspek keuangan lainnya.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Mengapa Pertamina ikut serta dalam program ini? Pertamina mendukung penuh tujuan tersebut dengan memfasilitasi kegiatan kali ini di Balikpapan. Harapannya insan BUMN dapat semakin menggali potensinya dalam bidang konten kreator, guna menyebarkan kebaikan melalui pemberitaan positif khususnya melalui media sosial.
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
-
Apa yang diapresiasi Pertamina dari pemerintah? Pertamina Apresiasi Pembayaran Dana Kompensasi BBM oleh Pemerintah PT Pertamina (Persero) mengapresiasi dukungan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan Kementerian ESDM sehingga terlaksana pembayaran dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama tahun 2023 sebesar Rp132,44 triliun (termasuk PPN) atau Rp119,31 triliun (tidak termasuk PPN).
-
Kenapa Pertamina diapresiasi oleh pemerintah? 'Kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI yang telah mempercepat pembayaran dana kompensasi BBM yang telah disalurkan Pertamina sampai dengan Triwulan III 2023. Dana kompensasi sudah masuk kas perseroan dan ini merupakan wujud dukungan penuh Pemerintah kepada Pertamina untuk menjaga keberlangsungan layanan operasional BBM bersubsidi, mendukung working capital serta memperbaiki rasio- rasio keuangan perusahaan.' ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan tertulis.
Selain itu, lanjut dia, langkah Pertamina akan makin mensinergikan BUMN di sektor energi. Setelah akan masuknya, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) ke Pertamina, sinergi juga akan terjadi dengan PT PLN (Persero).
"Otomatis akan terbentuk sinergi dengan PLN dan PGN," kata dia.
Setelah masuk ke bisnis pembangkit energi baru terbarukan melalui PT Pertamina Geothermal Energy yang hingga akhir 2016 akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas total 597 MW, Pertamina juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Serta ikut serta dalam tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa I berkapasitas 1.600 MW.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, mengatakan bersama Marubeni dan Total Gas & Power Ltd, konsorsium Pertamina yang paling siap dalam tender PLTGU Jawa I. Konsorsium juga didukung General Electric (GE) sebagai technology provider serta Samsung C&T sebagai EPC contractor.
"Kami optimistis dengan kesepakatan kerja sama eksklusif yang sudah terjalin itu.Bergabungnya pemain-pemain besar di industri pembangkitan listrik dan gas membuktikan keseriusan Pertamina sebagai leader dari konsorsium ini untuk mendukung pemerintah dan PLN dalam merealisasikan proyek IPP Jawa I yang telah dicanangkan," kata Wianda.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa, mengatakan Pertamina memang bertransformasi menjadi perusahaan energi, tidak hanya minyak dan gas. Hal ini dalam rangka mengantisipasi resiko bisnis jangka panjang melalui diversifikasi usaha dengan mengintegrasikan keunggulan bisnis perseroan.
"Pengembangan IPP berbasis PLTG/GU yang menggunakan bahan bakar gas dan rencana pengembangan 1.000 MW pembangkit berbasis ET. Saya kira langkah Pertamina cukup strategis," tegas Fabby.
Menurut Fabby, Pertamina harus menjual listrik yang diproduksi ke PLN. Namun, bisa juga Pertamina menjual secara langsung dengan menyewa jaringan transmisi milik PLN. "Bisa saja Pertamina menyewa jaringan PLN. Itu sudah ada aturannya," jelas dia.
Sementara itu, Pengamat energi dari Universitas Indonesia Berly Martawardaya menambahkan ekspansi Pertamina ke bisnis pembangkit listrik praktis tidak memiliki kendala, apalagi perseroan sebelumnya juga memiliki pengalaman panjang di sektor energi.
"Pertamina memiliki pengalaman di sektor energi dan modal serta kepercayaan pihak perbankan dan lembaga keuangan," pungkas Berly.Ekspansi Pertamina ke Bisnis Pembangkit Perkuat Sinergi BUMN Energi
Langkah ekspansif PT Pertamina (Persero) ke bisnis pembangkit listrik akan memperkuat rencana pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi. Selain itu, langkah Pertamina juga bermanfaat secara nasional seiring keikutsertaan dalam proyek pembangkit 35.000 megawatt (MW).
"Pemerintah harus mendukung dengan memberikan prioritas dalam proyek 35.000 MW. Apalagi Pertamina secara teknis dan finansial sudah proven," ujar Anggota Komisi VII DPR RI Hari Purnomo, Jakarta, Kamis (28/4).
Menurut Hari, strategi Pertamina makin ekspansif ke bisnis pembangkit listrik akan sangat bermanfaat secara nasional. Pertamina juga telah bepengalaman mengoperasikan pembangkit, meski hanya untuk kebutuhan operasi sendiri di kilang-kilang BBM dan LNG.
Selain itu, lanjut dia, langkah Pertamina akan makin mensinergikan BUMN di sektor energi. Setelah akan masuknya, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) ke Pertamina, sinergi juga akan terjadi dengan PT PLN (Persero).
"Otomatis akan terbentuk sinergi dengan PLN dan PGN," kata dia.
Setelah masuk ke bisnis pembangkit energi baru terbarukan melalui PT Pertamina Geothermal Energy yang hingga akhir 2016 akan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) berkapasitas total 597 MW, Pertamina juga akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Serta ikut serta dalam tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa I berkapasitas 1.600 MW.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, mengatakan bersama Marubeni dan Total Gas & Power Ltd, konsorsium Pertamina yang paling siap dalam tender PLTGU Jawa I. Konsorsium juga didukung General Electric (GE) sebagai technology provider serta Samsung C&T sebagai EPC contractor.
"Kami optimistis dengan kesepakatan kerja sama eksklusif yang sudah terjalin itu.Bergabungnya pemain-pemain besar di industri pembangkitan listrik dan gas membuktikan keseriusan Pertamina sebagai leader dari konsorsium ini untuk mendukung pemerintah dan PLN dalam merealisasikan proyek IPP Jawa I yang telah dicanangkan," kata Wianda.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa, mengatakan Pertamina memang bertransformasi menjadi perusahaan energi, tidak hanya minyak dan gas. Hal ini dalam rangka mengantisipasi resiko bisnis jangka panjang melalui diversifikasi usaha dengan mengintegrasikan keunggulan bisnis perseroan.
"Pengembangan IPP berbasis PLTG/GU yang menggunakan bahan bakar gas dan rencana pengembangan 1.000 MW pembangkit berbasis ET. Saya kira langkah Pertamina cukup strategis," tegas Fabby.
Menurut Fabby, Pertamina harus menjual listrik yang diproduksi ke PLN. Namun, bisa juga Pertamina menjual secara langsung dengan menyewa jaringan transmisi milik PLN. "Bisa saja Pertamina menyewa jaringan PLN. Itu sudah ada aturannya," jelas dia.
Sementara itu, Pengamat energi dari Universitas Indonesia Berly Martawardaya menambahkan ekspansi Pertamina ke bisnis pembangkit listrik praktis tidak memiliki kendala, apalagi perseroan sebelumnya juga memiliki pengalaman panjang di sektor energi.
"Pertamina memiliki pengalaman di sektor energi dan modal serta kepercayaan pihak perbankan dan lembaga keuangan," pungkas Berly.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia berjanji, pihaknya akan terus memberikan pelayanan terbaik untuk terus berkontribusi dalam pengembangan industri nasional.
Baca SelengkapnyaEnergi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
Baca SelengkapnyaBerbagai upaya Pertamina, tutur Nasim melanjutkan, juga berperan penting dalam menjaga ketahanan energi sekaligus menggerakkan roda ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDPR mendukung upaya Pertamina memperluas distribusi BBM hingga pelosok Nusantara.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan Perjanjian-Perjanjian Way Ratai Sebagai Tindak Lanjut Kerja Sama antara Chevron & Pertamina Geothermal Energy
Baca SelengkapnyaMenurut dia, yang penting tujuan pengembangan investasi sesuai dengan kebutuhan, seperti membeli mesin produksi baru.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaMenurut Nicke, ENI merupakan salah satu perusahaan migas yang sukses melakukan eksplorasi.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaBeroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi ATR/BPN dengan Pertamina.
Baca Selengkapnya