Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perluasan Kenaikan Tarif Ojek Online ke 88 Kota Tak Signifikan Ganggu Inflasi

Perluasan Kenaikan Tarif Ojek Online ke 88 Kota Tak Signifikan Ganggu Inflasi Tarif Ojek Online di Jakarta. ©2019 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai perluasan kenaikan tarif ojek online tidak akan berdampak signifikan terhadap laju inflasi nasional. Hari ini resmi pemerintah memperluas cakupan kenaikan tarif ke 88 kota.

"Kalaupun ada dampaknya, kenaikan tarif dari ojek online tidak akan signifikan. Hal itu dikarenakan bobot tarif transportasi terhadap inflasi terbilang rendah," ujar Deputi Direktur Indef, Eko Listiyanto, seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (9/8).

Menurut dia, bobot inflasi terbesar masih disumbang oleh harga bahan pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat kelompok bahan makanan dan pendidikan menjadi pemicu terjadinya laju inflasi pada Juli 2019 sebesar 0,31 persen.

Orang lain juga bertanya?

Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil menahan inflasi, yaitu kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Di Jakarta, deflasi juga terjadi pada kelompok transportasi.

Eko menambahkan kenaikan tarif transportasi daring juga dinilai tidak akan berdampak negatif terhadap pelanggan dikarenakan masyarakat dapat memanfaatkan fitur promo.

"Tidak ada promo pun transportasi daring masih menjadi pilihan masyarakat. Pasalnya, masyarakat, khususnya di kota-kota besar sudah menjadikan ojek online sebagai transportasi utama dalam keseharian," ucapnya.

Tak cukup sampai di situ, lanjut dia, keberadaan ojek daring, khususnya ojek online kini juga kerap digunakan sebagai sarana dalam pemenuhan kebutuhan pesan antar makanan hingga pengiriman barang.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan, dalam hal ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) targetkan penerapan aturan terkait kenaikan tarif ojek daring di 88 kota dan kabupaten mewakili masing-masing zona 1, zona 2, zona 3 yang selanjutnya akan diberlakukan secara bertahap ke seluruh Kota dan Kabupaten di Indonesia.

Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani mengatakan hal itu juga seiring dengan pemberlakuan tarif baru ojek daring yang diterapkan di 133 kota, terdiri dari 45 kota eksisting dan 88 kota yang baru akan berlaku mulai 9 Agustus pukul 00.00 WIB nanti malam.

Adapun, besaran tarif nett untuk Zona I batas bawah Rp1.850 dan batas atas Rp2.300, dengan biaya jasa minimal Rp7.000-Rp10.000.

Sementara Zona II batas bawah Rp2.000 dengan batas atas Rp2.500, dan biaya jasa minimal Rp8.000-Rp10.000.

Tarif ojek online untuk Zona III batas bawah Rp2.100 dan batas atas Rp2.600 dengan biaya jasa minimal Rp7.000- Rp10.000.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengemudi Ojek Online Ngaku Tak Rugi Walau Harga BBM Pertamax Naik, Kok Bisa?
Pengemudi Ojek Online Ngaku Tak Rugi Walau Harga BBM Pertamax Naik, Kok Bisa?

Harga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Deflasi Lima Bulan Berturut-turut Tak Berkaitan dengan Pelemahan Daya Beli Masyarakat
Pemerintah Klaim Deflasi Lima Bulan Berturut-turut Tak Berkaitan dengan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti mengalami inflasi 0,16 persen dengan andil 0,10 persen.

Baca Selengkapnya
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen
BPS DKI: Inflasi Jakarta Agustus 2024 Tercatat 1,98 Persen

Laju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Belum Tinggi
Data BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Belum Tinggi

BPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Begini Dampak Parah Jika PPN Naik 12 Persen di Era Prabowo
Ternyata, Begini Dampak Parah Jika PPN Naik 12 Persen di Era Prabowo

Kenaikan tarif PPN tersebut diproyeksikan berdampak negatif terhadap ekonomi baik pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah riil buruh.

Baca Selengkapnya
Dampak Kenaikan Tarif Tol dan BBM Subsidi Terhadap Pembelian Mobil Menurut Gaikindo
Dampak Kenaikan Tarif Tol dan BBM Subsidi Terhadap Pembelian Mobil Menurut Gaikindo

Menurut Gaikindo, kenaikan tarif tol dan wacana pembatasan BBM subsidi tidak terlalu berdampak pada penjualan mobil. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Bahan Pangan Ini Pemicu Inflasi saat idul Adha
Bahan Pangan Ini Pemicu Inflasi saat idul Adha

Adapun lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi saat Idul Adha.

Baca Selengkapnya
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024

Lonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya
BI Sebut Kenaikan Gaji PNS dan UMP 2024 Hanya Berdampak Kecil ke Inflasi
BI Sebut Kenaikan Gaji PNS dan UMP 2024 Hanya Berdampak Kecil ke Inflasi

Kenaikan gaji ASN dan UMP hanya berkontribusi kecil terhadap inflasi.

Baca Selengkapnya
Ditjen Pajak Sebut Kenaikan PPN Tak Berdampak Signifikan ke Harga Barang, Pengamat: Itu Sangat Menyesatkan
Ditjen Pajak Sebut Kenaikan PPN Tak Berdampak Signifikan ke Harga Barang, Pengamat: Itu Sangat Menyesatkan

Estimasi ini tidak mempertimbangkan efek kumulatif, di mana ketika PPN naik, maka pembentuk harga barang jasa juga akan mengalami perubahan.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Ungkap Kenaikan Harga Pangan Bukan Akibat Konflik Israel dan Iran Tapi Karena Ini
Menko Airlangga Ungkap Kenaikan Harga Pangan Bukan Akibat Konflik Israel dan Iran Tapi Karena Ini

Menko Airlangga membeberkan penyebab harga bahan pangan, khususnya beras yang melambung dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen
BPS: Inflasi April 2024 Turun Jadi 0,25 Persen

Angka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,

Baca Selengkapnya