Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Permintaan apel Malang naik pasca larangan impor Granny Smith & Gala

Permintaan apel Malang naik pasca larangan impor Granny Smith & Gala Apel Batu. ©2015 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Pelarangan impor apel jenis Granny Smith dan Gala asal Amerika oleh Kementerian Perdagangan membawa dampak positif bagi pedagang Apel di Kota Batu, Malang. Akibat keputusan tersebut, permintaan pasar apel mengalami peningkatan hingga kesulitan barang.

Para pedagang mengaku harus berburu apel hingga ke wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan demi memenuhi permintaan. Namun tetap saja, permintaan pasat belum bisa terpenuhi.

"Permintaannya memang naik pesat, berapapun jumlah barang selalu terkirim. Saya kirim sekitar 5,5 ton setiap hari," kata Maria, pedagang apel di Pasar Besar Kota Batu, Jumat(6/2).

Maria sendiri mengaku memiliki apel di lahan seluas 3 hektare, selain membeli hasil panen dari petani. Hasil dari kebunnya sekitar 35 ton yang dipanen setiap enam bulan sekali.

Selama ini Maria mengirim barang ke sejumlah daerah, di Jawa Timur maupun luar pulau. Barang-barang dikirim melalui ekspedisi ke Bali, Lombok, Pontianak, Solo, dan Yogyakarta.

Sejak muncul larangan impor apel Amerika, Maria mengaku kesulitan memenuhi permintaan. Setiap hari ada telepon permintaan tetapi banyak yang masih belum bisa dipenuhi.

"Ada peningkatan sekitar 30 persen, tapi tidak semua permintaan bisa terpenuhi, karena tergantung stok," katanya.‬

Beberapa daerah sekitar Batu yang menjadi sasaran untuk mendapatkan apel biasanya dari Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, serta Pujon dan Tumpang di Kabupaten Malang.

Produksi Apel Batu menurutnya terus mengalami penurunan dan tidak lagi sebanyak tahun 90-an.

"Sejak masuk tahun 2000 ini mulai turun. Sepertinya karena lahan semakin sempit dan tanah tak subur lagi. Daerah Bumiaji sekarang malah banyak petani tebu," lanjutnya.‬

Pengamat Ekonomi Indef, Ahmad Erani Yustika kepada merdeka.com mengungkapkan, kenaikan harga apel bisa jadi karena faktor distribusi. Harga di tingkat petani kemungkinan tidak mengalami perubahan. Kalaupun mengalami kenaikan tidak dalam waktu yang panjang, yakni ketika distribusi kembali normal.

"Memang belum secara khusus melakukan survei, tetapi pandangan saya seperti itu. Kenaikan harga belum sepenuhnya menaikkan kesejahteraan petani apel," katanya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal
Pedagang Keluhkan Susahnya Dapat Beras Premium Jelang Ramadan, Kalaupun Ada Harganya Mahal

Saat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium
Harga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium

Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.

Baca Selengkapnya
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik, Pedagang dan Pembeli di Jawa Tengah Sama-sama Mengeluh

Kenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg
Ternyata, Ini Penyebab Harga Bawang Merah Bertahan Mahal Hingga Tembus Rp80.000 per Kg

Pemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya
Sudah Kantongi Izin, Pengusaha Diminta Segera Impor Bawang Putih
Sudah Kantongi Izin, Pengusaha Diminta Segera Impor Bawang Putih

Sudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih

Baca Selengkapnya
Usai Heboh Peternak Buang Susu kini Viral Petani Wortel di Banjarnegara Ngamuk Buang Hasil Panen, Ternyata Ini Pemicunya
Usai Heboh Peternak Buang Susu kini Viral Petani Wortel di Banjarnegara Ngamuk Buang Hasil Panen, Ternyata Ini Pemicunya

Dua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.

Baca Selengkapnya
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan
Hanya Terima Rp700 Per Kilogram, Petani Tomat di Garut 'Berduka' Buang Hasil Panen di Pinggir Jalan

Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram

Baca Selengkapnya
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini
Siap-Siap Harga Cabai Bakal Naik di Pasar Karena Ini

Kenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali
FOTO: Harga Cabai Merah Turun Rp 30 Ribu Seiring Panen Melimpah di Boyolali

Harga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga
Gara-Gara Harga Beras Mahal, Pedagang Pilih Berhenti Jualan Karena Tak Tega Naikkan Harga

Dia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.

Baca Selengkapnya
FOTO: Petani Padi Semringah Harga Gabah Kering Naik
FOTO: Petani Padi Semringah Harga Gabah Kering Naik

Aktivitas panen padi saat ini masih terbatas di sejumlah daerah. Kondisi tersebut membuat harga gabah kering di tingkat petani menjadi sangat tinggi.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan
Harga Beras Mahal, UMKM Makanan Menjerit dan Terpaksa Harus Naikkan Harga Jualan

Harga beras mengalami kenaikan sejak tanggal 1 September. Bahkan untuk harga beras kualitas premium saat ini sudah menyentuh Rp15.000/Kg.

Baca Selengkapnya