Permintaan AS dan China Pulih, Surplus Perdagangan Diprediksi Terus Berlanjut
Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR, Achmad Baidowi mengapresiasi pencapaian surplus neraca perdagangan pada 2021 seiring dengan makin pulihnya sektor usaha yang berorientasi ekspor.
"Memang tidak sebagus sebelum pandemi, tetapi jika dibandingkan dengan negara lain, itu sudah bagus," kata Baidowi dikutip dari Antara, Rabu (6/10).
Dia menyakini tren surplus neraca perdagangan yang secara kumulatif pada Januari-Agustus 2021 mencapai USD 19,17 miliar ini akan terus berlanjut. Baidowi juga optimistis kinerja ekspor nasional yang saat ini memberikan kontribusi 17 persen terhadap PDB akan terus menopang pertumbuhan ekonomi melalui upaya optimal Kementerian Perdagangan.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Selain itu, menurut dia, pemulihan permintaan di negara tujuan ekspor seperti China dan AS serta membaiknya harga komoditas seperti CPO bisa menjadi pemicu kenaikan ekspor di masa depan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Agustus 2021 sebesar USD 4,74 miliar atau tertinggi sejak Desember 2006. Surplus ini juga merupakan yang ke-16 kali beruntun sejak Mei 2020.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani memperkirakan surplus neraca perdagangan pada 2021 akan melampaui pencapaian pada tahun lalu yang mencapai USD 21,73 miliar.
"Potensi kesempatannya ada. Jadi, Indonesia dianggap oleh mata dunia makin baik reputasinya dari sisi delivery, harga mulai kompetitif, kualitas juga bagus," katanya.
Dia mengharapkan pemerintah tidak berpuas diri dan terus melakukan diversifikasi maupun penetrasi ke pasar ekspor baru untuk memperkuat kinerja perdagangan ke depannya.
Permintaan Naik saat Kasus Covid-19 Turun
Ketua Bidang Perdagangan Apindo Benny Soetrisno juga menuturkan lonjakan perdagangan saat ini berbanding lurus dengan penurunan kasus Covid-19 yang diupayakan oleh pemerintah.
Pencapaian ekspor ini juga tidak hanya disebabkan oleh adanya pembenahan di dalam negeri, tetapi juga tidak terlepas dari hasil diplomasi dan pembukaan akses perdagangan ke beberapa negara tujuan ekspor nontradisional.
"Kementerian Perdagangan membuka akses pasar ekspor ke beberapa negara nontradisional, di antaranya Afrika, Eropa tengah, dan Amerika Selatan, sehingga terjadi lonjakan ekspor," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat ekonomi UI Telisa Aulia Falianty menilai terdapat sejumlah faktor yang mendukung surplus neraca perdagangan seperti peningkatan permintaan di bidang energi dan makanan minuman selama pandemi Covid-19.
"Ini menjadi semacam blessing in disguise, di lain pihak, karena PPKM, impor kita turun drastis. Jadi, ini campur, ada promosi ekspor oleh pemerintah serta ada faktor global," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun, harga komoditas ekspor sekarang ini menunjukan grafik pelemahan.
Baca SelengkapnyaKinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaPemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca SelengkapnyaPerjanjian perdagangan bebas menjadi salah satu strategi utama Indonesia untuk membuka akses pasar yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaSektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca Selengkapnya