Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Permintaan AS dan China Pulih, Surplus Perdagangan Diprediksi Terus Berlanjut

Permintaan AS dan China Pulih, Surplus Perdagangan Diprediksi Terus Berlanjut Pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Anggota Komisi VI DPR, Achmad Baidowi mengapresiasi pencapaian surplus neraca perdagangan pada 2021 seiring dengan makin pulihnya sektor usaha yang berorientasi ekspor.

"Memang tidak sebagus sebelum pandemi, tetapi jika dibandingkan dengan negara lain, itu sudah bagus," kata Baidowi dikutip dari Antara, Rabu (6/10).

Dia menyakini tren surplus neraca perdagangan yang secara kumulatif pada Januari-Agustus 2021 mencapai USD 19,17 miliar ini akan terus berlanjut. Baidowi juga optimistis kinerja ekspor nasional yang saat ini memberikan kontribusi 17 persen terhadap PDB akan terus menopang pertumbuhan ekonomi melalui upaya optimal Kementerian Perdagangan.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, menurut dia, pemulihan permintaan di negara tujuan ekspor seperti China dan AS serta membaiknya harga komoditas seperti CPO bisa menjadi pemicu kenaikan ekspor di masa depan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada Agustus 2021 sebesar USD 4,74 miliar atau tertinggi sejak Desember 2006. Surplus ini juga merupakan yang ke-16 kali beruntun sejak Mei 2020.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani memperkirakan surplus neraca perdagangan pada 2021 akan melampaui pencapaian pada tahun lalu yang mencapai USD 21,73 miliar.

"Potensi kesempatannya ada. Jadi, Indonesia dianggap oleh mata dunia makin baik reputasinya dari sisi delivery, harga mulai kompetitif, kualitas juga bagus," katanya.

Dia mengharapkan pemerintah tidak berpuas diri dan terus melakukan diversifikasi maupun penetrasi ke pasar ekspor baru untuk memperkuat kinerja perdagangan ke depannya.

Permintaan Naik saat Kasus Covid-19 Turun

Ketua Bidang Perdagangan Apindo Benny Soetrisno juga menuturkan lonjakan perdagangan saat ini berbanding lurus dengan penurunan kasus Covid-19 yang diupayakan oleh pemerintah.

Pencapaian ekspor ini juga tidak hanya disebabkan oleh adanya pembenahan di dalam negeri, tetapi juga tidak terlepas dari hasil diplomasi dan pembukaan akses perdagangan ke beberapa negara tujuan ekspor nontradisional.

"Kementerian Perdagangan membuka akses pasar ekspor ke beberapa negara nontradisional, di antaranya Afrika, Eropa tengah, dan Amerika Selatan, sehingga terjadi lonjakan ekspor," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, pengamat ekonomi UI Telisa Aulia Falianty menilai terdapat sejumlah faktor yang mendukung surplus neraca perdagangan seperti peningkatan permintaan di bidang energi dan makanan minuman selama pandemi Covid-19.

"Ini menjadi semacam blessing in disguise, di lain pihak, karena PPKM, impor kita turun drastis. Jadi, ini campur, ada promosi ekspor oleh pemerintah serta ada faktor global," katanya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tren Ekspor Menurun, Pemerintah Tetap Optimis Bisa Simpan Rp918 Triliun untuk Cadangan Devisa
Tren Ekspor Menurun, Pemerintah Tetap Optimis Bisa Simpan Rp918 Triliun untuk Cadangan Devisa

Meskipun, harga komoditas ekspor sekarang ini menunjukan grafik pelemahan.

Baca Selengkapnya
Rincian Kinerja APBN dari Bea Cukai per September 2023: Ada yang Positif dan Melambat
Rincian Kinerja APBN dari Bea Cukai per September 2023: Ada yang Positif dan Melambat

Kinerja APBN masih menunjukkan hasil positif hingga September 2023. Pendapatan negara dan belanja negara tetap tumbuh.

Baca Selengkapnya
Top! Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus 41 Bulan Berturut-turut
Top! Neraca Dagang Indonesia Kembali Surplus 41 Bulan Berturut-turut

Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut
Indonesia Catatkan Surplus Neraca Perdagangan 51 Bulan Berturut-turut

Neraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Delapan Kali Berturut-turut, APBN 2023 Surplus Rp147,2 Triliun
Delapan Kali Berturut-turut, APBN 2023 Surplus Rp147,2 Triliun

Pemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika

Pemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.

Baca Selengkapnya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya
Cadangan Devisa RI Tembus Rp2.288 Triliun di Juni 2024, Ini Penopang Utamanya

Cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Selengkapnya
Ada Konflik Timur Tengah, Ekspor Indonesia ke Palestina Turun
Ada Konflik Timur Tengah, Ekspor Indonesia ke Palestina Turun

Perjanjian perdagangan bebas menjadi salah satu strategi utama Indonesia untuk membuka akses pasar yang lebih luas.

Baca Selengkapnya
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Ekspor Harus Tumbuh 9,6 Persen untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Sektor ekspor akan memainkan peran penting dalam mewujudkan tujuan tersebut.

Baca Selengkapnya
Ada Pilkada Serentak, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen
Ada Pilkada Serentak, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 5 Persen

Selain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Baca Selengkapnya
Kinerja APBN Surplus Rp152 Triliun, Bea Cukai Beri Kontribusi Rp135 Triliun
Kinerja APBN Surplus Rp152 Triliun, Bea Cukai Beri Kontribusi Rp135 Triliun

Selain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.

Baca Selengkapnya