Permintaan CPO Tinggi, Industri Sawit Optimis Pendapatan Tumbuh 2 Digit di 2021
Merdeka.com - Kinerja industri sawit diyakini akan semakin membaik pada 2021. Salah satunya ditopang dari tingginya kebutuhan pasar ekspor. Selain itu, permintaan minyak sawit untuk konsumsi energi juga tinggi.
Direktur PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), Henderi Djunaidi mengatakan, peningkatan kebutuhan minyak sawit turut didorong penerapan kebijakan pemerintah dengan program B30. Optimisme ini juga ditunjang dengan nilai aset tanaman yang memasuki usia prima dengan rata-rata berusia 11 tahun.
Melihat peluang tersebut, perseroan optimis neraca keuangan akan membaik dan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar double digit di 2021.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Kenapa Minyak Inti Sawit digunakan di banyak industri? Meskipun industri kelapa sawit sering dikritik karena dampak lingkungannya, minyak inti sawit tetap menjadi komponen penting dalam berbagai aplikasi industri berkat sifat-sifatnya yang unik dan kegunaannya yang luas.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Apa manfaat utama kelapa sawit untuk kesehatan? Salah satu manfaat kelapa sawit adalah meningkatkan kesehatan penglihatan. Minyak sawit mentah merupakan sumber yang kaya akan beta-karoten. Kandungan ini berfungsi efektif untuk menjaga kesehatan mata.
Henderi menjelaskan, hal ini akan tercapai melalui strategi perusahaan dengan pengelolaan operasional yang lebih efisien dan peningkatan produksi serta didukung dengan harga CPO yang membaik, peningkatan curah hujan di tahun 2020, dan nilai aset tanaman yang memasuki usia prima,
"Perseroan juga berkomitmen melanjutkan program keberlanjutan sesuai dengan road map yang telah ditetapkan. Sepanjang tahun 2020, Perseroan terus melanjutkan proses verifikasi data menuju penambahan perolehan sertifikat RSPO. Dengan adanya sertifikasi ini, Perseroan akan mendapatkan tambahan harga CPO premium," kata Henderi, Kamis (12/8).
Pada 2020, BWPT berhasil mencatat arus kas operasi positif Rp171 miliar pada 2020, berbalik dari tahun sebelumnya yang negatif Rp759 miliar.
Dengan adanya pandemi Covid-19, 2020 adalah tahun yang penuh tantangan. Namun Perseroan membuktikan ketahanan dan keberlangsungan usaha yang kuat dimana hal ini akan menjadi modal berharga dalam memanfaatkan momentum titik balik kebangkitan kinerja Perseroan.
"Perseroan berupaya secara konsisten melakukan efisiensi. Hal ini dapat terlihat dari turunnya biaya umum dan administrasi sebesar 23 persen dibandingkan tahun lalu sehingga Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp 1,1 triliun atau lebih baik 5,1 persen dibandingkan rugi bersih tahun lalu," ungkap Henderi Djunaidi.
Efisiensi
Dampak dari langkah strategis Perseroan mengatur arus kas operasi positif ditambahkan upaya efisiensi yang konsisten, maka utang bank perusahaan akan berkurang dan laba usaha akan bertambah baik.
Langkah strategis ini diharapkan dapat menunjang operational excellence, mencakup capex yang dibutuhkan untuk proses peremajaan mesin, kendaraan angkut dan alat-alat berat demi menunjang produktivitas.
Selain itu, pengelolaan operasional kebun dengan praktik agronomi terbaik dikombinasikan dengan penerapan sistem inovasi teknologi akan terus menghasilkan efektivitas serta penghematan biaya.
Perseroan juga telah selesai menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 12 Agustus 2021, antara lain memutuskan perubahan pengurus Perseroan dengan susunan Dewan Komisaris adalah Nicolaas B Tirtadinata sebagai Komisaris Utama, Deddy Setiadi sebagai Komisaris dan Yohanes Wahyu Saronto sebagai Komisaris Independen.
Susunan Direksi yang baru adalah Ramesh Veloo sebagai Direktur Utama, Henderi Djunaidi, Andrew Haryono dan Yeoh Lean Khai sebagai Direktur. Perusahaan juga mengumumkan pengangkatan Melanie Tantri sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Satrija Budi Wibawa.
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Implementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp11.755 per kg.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki lahan seluas 1,5 juta hektare kebun kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSejak Kebijakan HGBT dijalankan pada 2020, terjadi kenaikan volume ekspor oleokimia sebanyak 3,87 juta ton pada 2020, lalu 4,19 juta ton pada 2021.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau panjang yang terjadi berpotensi menganggu panen sawit di perkebunan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Selengkapnya