Permintaan Produk Kesehatan Naik, Ekspor Indonesia Stabil di Tengah Pandemi Corona
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berkomitmen meningkatkan kinerja perdagangan di tengah pandemi Covid-19. Seperti diketahui, perdagangan Indonesia pada kuartal I-2020 tercatat masih relatif stabil.
"Perdagangan Indonesia pada triwulan I-2020 relatif stabil di tengah sulitnya kondisi dunia karena adanya pandemi Covid-19 ini. Pertumbuhan perdagangan selama triwulan I-2020 mengalami penguatan didukung oleh naiknya kinerja perdagangan di sektor non-migas," kata Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto dikutip dari keterangannya, Minggu (26/4).
Mendag Agus menekankan, total ekspor selama kuartal I-2020 tercatat mencapai USD 41,79 miliar, atau meningkat sebesar 2,9 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Peningkatan ekspor tersebut didorong oleh penguatan ekspor sektor non-migas yang naik sebesar 6,4 persen, menjadi USD 39,49 miliar.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
"Penguatan ekspor sektor non-migas selama kuartal I-2020 didukung kinerja ekspor produk hasil industri dan beberapa komoditas pertanian yang nilai ekspornya meningkat masing-masing sebesar 9,7 persen dan 16,2 persen. Ekspor produk hasil industri tercatat naik dari USD 30,0 miliar menjadi USD 32,9 miliar, sedangkan ekspor komoditas pertanian naik dari USD 0,8 miliar menjadi USD 0,9 miliar," terang Mendag Agus.
Selain itu, penguatan ekspor non-migas selama tiga bulan pertama 2020 juga didorong oleh kenaikan ekspor ke beberapa negara mitra dagang Indonesia. Nilai ekspor ke pasar tujuan yang tercatat mengalami kenaikan yang signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Swiss naik sebesar USD 234,1 juta atau 118,4 persen, Prancis naik sebesar 105,3 juta atau 64,9 persen, Singapura naik sebesar USD 713,8 juta atau 35,4 persen, Italia naik sebesar USD 89,6 juta atau 22,5 persen, Amerika Serikat naik sebesar USD 670,8 juta atau 16,1 persen, dan China naik sebesar USD 732,1 juta atau 14 persen.
"Di tengah pandemi wabah Covid-19, kinerja ekspor non-migas yang meningkat ini tentu sangat menggembirakan. Hal ini terjadi karena permintaan beberapa kebutuhan masyarakat dunia akan produk kesehatan dan kebersihan meningkat. Secara kumulatif, ekspor non-migas kuartal I-2020 masih tumbuh positif," ujar Mendag Agus
Perdagangan Indonesia dan China
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total ekspor Indonesia ke China pada kuartal I-2020 mengalami peningkatan menjadi USD 6,38 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar USD 5,75 miliar. Peningkatan tersebut didukung oleh kenaikan ekspor non-migas menjadi USD 5,97 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar USD 5,24 miliar.
Penguatan ekspor tiga bulan pertama tahun ini ke China tidak hanya terjadi pada nilainya, tetapi juga pada pertumbuhannya. Total ekspor kuartal I tahun ini tumbuh sebesar 10,8 persen. Penguatan kinerja ekspor tersebut didukung oleh kenaikan ekspor non-migas sebesar 14,0 persen.
Komoditas ekspor non-migas ke China periode Januari―Maret 2020 yang tercatat mengalami peningkatan signifikan, yaitu batubara (HS 27) naik sebesar 38,6 persen, besi dan baja (HS 72) naik sebesar 92,6 persen, alaskaki (HS 64) tumbuh sebesar 64,0 persen, tembaga dan barang dari tembaga (HS 74) naik sebesar 138,5 persen, dan kertas (HS 48) naik 76,3 persen. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya