Persinyalan sudah otomatis, Jonan duga tabrakan KRL salah masinis
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, tubrukan Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek di Stasiun Juanda yang terjadi pada Rabu (23/9) semestinya tidak terjadi. Pasalnya, sistem persinyalan pengatur operasional KRL sudah diterapkan secara otomatis.
Berdasarkan laporan yang didapat Menteri Jonan, sistem persinyalan saat kejadian berjalan normal. "Kan ini persinyalannya otomatis dan ini kemarin saya tanya direktur keselamatan kereta api Indonesia bahwa persinyalannya berjalan normal," kata Menteri Jonan di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (24/9).
Apabila sistem persinyalan berjalan normal, Menteri Jonan mengatakan, ada dua kemungkinan penyebab tubrukan KRL di Stasiun Juanda tersebut. "Satu itu apa sarananya itu ada gangguan. Kedua, apa awak KA-nya atau yang menjalankan kereta api sendiri itu yang tidak tertib. Apa membawa kereta tidak pada tempatnya atau macam-macam, menurut saya begitu," kata Jonan.
-
Siapa sopir truk penyebab kecelakaan? Polisi resmi menetapkan sopir truk berinisial MI (18) yang merupakan penyebab tabrakan beruntun di Gerbang Tol (GT) Halim Utama sebagai tersangka.
-
Bagaimana insiden kecelakaan terjadi? Bagnaia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Bagaimana kecelakaan bus terjadi? Nahas ketika memasuki KM 695+400 Tol Jombang, sopir bus tertidur mengakibatkan bus oleng ke kiri lalu menabrak truk nopol N 9674 UH bermuatan gerabah.
Menteri Jonan menambahkan, apabila melihat hasil laporan maupun bukti foto posisi masinis yang terjepit di sebelah kanan, maka kemungkinan besar yang mengendalikan KRL pada saat itu adalah asisten masinis. Menurutnya, tindakan ini melanggar standar operasional (SOP).
"Kalau kemarin saya dapat laporan juga kalau lihat masinis yang terjepit, itu kan terjepit di kanan ya. Kalau di kanan berarti yang bawa siapa? Yang bawa asisten. Nah ini kan jadi debat panjang," tutur mantan dirut KAI ini.
Dia menjelaskan, asisten masinis diperbolehkan membawa KRL dengan persyaratan kondisi tertentu, antara lain jalur lintas KRL relatif sepi. "Kalau mau asisten yang bawa cari lintas yang agak sepi, sana di Tangerang, yang jarak antara stasiun satu dengan stasiun lainnya agak jauh," ucap Jonan.
Menteri Jonan menegaskan, bila benar perkiraannya ini, maka kesalahan dari kecelakaan ini adalah faktor manusia. "Biasanya kalau (kecelakaan) itu kalau yang bawa itu asisten masinis itu pasti disalahkan," tutup Jonan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendalaman dilakukan dengan meminta keterangan petugas pos perlintasan dan masinis.
Baca SelengkapnyaDari pengamatan terhadap komponen lockbox yang patah, diketahui bahwa penyebab awal retak adalah tingginga tegangan (stress) pada sisi ujung lockbox.
Baca SelengkapnyaKA Brantas menabrak truk trailer yang dikendarai HS di perlintasan Jalan Madukoro Raya Semarang pada Selasa (18/7) malam. Sempat terjadi ledakan saat tabrakan.
Baca SelengkapnyaKAI berencana melakukan proses hukum pada sopir truk.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca SelengkapnyaUntuk kondisi Masinis dan Asisten Masinis dalam kondisi selamat, serta para penumpang tidak ada yang terluka.
Baca SelengkapnyaVice President Public Relations KAI, Anne Purba menyampaikan tidak ada korban dalam peristiwa nahas tersebut namun 2 masinis mengalami cidera.
Baca SelengkapnyaTragedi Bintaro 1987 menjadi evaluasi perkeretaapian Indonesia.
Baca SelengkapnyaAkibat gangguan pada satu rangkaian, terjadilah antrean untuk 9-10 KRL dari arah Bogor menuju Stasiun Jakarta Kota.
Baca SelengkapnyaKNKT Soroti Pola Penugasan Sopir Rosalia Indah, Berisiko Tinggi Kelelahan dan Microsleep.
Baca SelengkapnyaKRL Anjlok Sudah Dievakuasi, KAI Commuter Lakukan Normalisasi Jalur Rel
Baca SelengkapnyaKorban Tewas Tabrakan KRL vs Mobil di Tenjo Bertambah Jadi Dua Orang
Baca Selengkapnya