Pertama kali di 2016, harga minyak dunia naik di atas USD 40/barel
Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali naik hari ini, Kamis (Jumat pagi WIB)). Hasilnya, harga minyak mentah AS berada di atas USD 40 per barel untuk pertama kalinya tahun ini.
Harga minyak terangkat oleh pelemahan tajam USD dan munculnya kembali optimisme bahwa produsen-produsen utama akan mencapai kesepakatan pada bulan depan untuk membekukan tingkat produksi mereka.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April melonjak USD 1,74 (4,5 persen) menjadi berakhir di USD 40,20 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah pertama kalinya WTI ditutup di atas USD 40 sejak 3 Desember tahun lalu.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Mengapa harga Bitcoin melonjak? Peningkatan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk arus investasi institusional yang semakin meningkat dan masuknya dana ke dalam ETF Bitcoin.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan Eropa, menetap pada USD 41,54 per barel, naik USD 1,21 (3,0 persen) dari penutupan Rabu.
Bob Yawger dari Mizuho Securities USA mengatakan, alasan besar untuk reli adalah sinyal kebijakan Federal Reserve AS pada Rabu, yang termasuk mempertimbangkan kembali laju untuk kenaikan suku bunga AS selanjutnya.
Langkah The Fed itu mengirim USD lebih rendah terhadap mata uang utama lainnya untuk hari kedua berturut-turut, mengangkat harga minyak mentah yang dihargakan dalam mata uang AS.
"Anda memiliki dolar yang lemah hari ini dan berkorelasi terbalik dengan minyak mentah, minyak mentah akan reli. Indeks dolar, misalnya, berada pada terendah lima bulan sementara pada saat yang sama Anda melihat tertinggi tiga bulan dalam minyak mentah. Itulah mengapa Anda melihat begitu banyak penguatan," ucap Bob seperti ditulis Antara, Jumat (18/3).
Pelemahan dolar membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih murah dan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Penurunan produksi AS juga mendukung pasar dan mendorong naiknya harga. Produksi minyak mentah negara itu kehilangan 10.000 barel menjadi 9,068 juta barel per hari pada pekan lalu, menurut laporan mingguan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) yang dirilis Rabu.
Di sisi lain stok minyak mentah AS meningkat kurang dari yang diharapkan. Persediaan minyak mentah pekan lalu naik 1,3 juta barel menjadi 523,2 juta barel, 64,7 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya, menurut EIA.
Sementara itu, prospek pembicaraan pembekuan produksi pada 17 April antara produsen OPEC dan non-OPEC terus mendukung pasar. Tapi bank-bank sentral juga memainkan peran, kata Matt Smith dari ClipperData.
"Sementara produsen-produsen telah memainkan peran mereka dalam memicu kenaikan cepat minyak mentah, bank-bank sentral juga banyak berkontribusi terhadap reli baru-baru ini," katanya.
"Suku bunga negatif, langkah-langkah stimulus dan kebijakan moneter akomodatif yang sedang berlangsung telah meningkatkan sentimen pasar."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global akan menghadapi guncangan energi ganda untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaKini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca Selengkapnya