Pertama kali digelar, Forum Infrastruktur India-Indonesia tawarkan proyek stategis RI
Merdeka.com - Forum Infrastruktur India-Indonesia (IIIF) yang digelar untuk pertama kalinya menawarkan sejumlah proyek strategis di RI. Acara ini diharapkan dapat mendorong peluang investasi pembangunan infrastruktur dari investor India ke Indonesia.
Forum yang digelar di Jakarta itu diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar India bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan sejumlah proyek yang diminati antara lain kelistrikan, jalan, bandara, tenaga air, pelabuhan, industri farmasi hingga teknologi informasi.
-
Apa yang dilakukan IC Center Bali untuk mendukung Kongres IPSF? Dhila mengatakan, ICCB dipilih sebagai venue 68th IPSF World Congress karena lokasi yang strategis.
-
Apa kerja sama utama yang dibahas dalam forum bisnis Indonesia-Tiongkok? 'Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. Diharapkan kerja sama akan terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara,'
-
Apa alasan Indonesia diundang untuk bergabung dengan BRICS? Namun, keputusan untuk menjadi anggota BRICS akan bergantung pada evaluasi mengenai manfaat ekonomi yang diharapkan dari keanggotaan dalam blok ekonomi tersebut.
-
Mengapa India berpotensi menjadi mitra yang berharga bagi SERA? Hutchison juga setuju bahwa India dapat menjadi mitra yang berharga dan akan memberikan kesempatan kepada masyarakatnya untuk menjadi astronaut.
-
Mengapa Indonesia ikut di Nikkei Forum? Di Nikkei Forum 2024 bertajuk 'The Future of Asia 2024', Airlangga yang mewakili Presiden Joko Widodo turut dalam bagian Commermorative Dinner yang dibuka dengan sambutan dari Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.
-
Dimana IAPF diadakan? 'Secara keseluruhan, forum seharian ini berjalan lancar, positif, konstruktif, dan menghasilkan the Chair’s Summary of the Indonesia-Africa Parliamentary Forum,' ujar Puan Maharani usai menutup konferensi IAPF di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/24).
"Kita belum tahu (nilai investasinya). Kalau bicara mengenai berapa jumlahnya nanti lihat proyeknya. Tapi mereka sudah cukup besar investasi di Indonesia," tuturnya seperti dikutip dari Antara, Senin (19/3).
Sekitar 30 delegasi tingkat tinggi ditambah dengan CEO-CEO India dari sektor infrastruktur seperti pelabuhan, tenaga listrik, pelabuhan udara, manajemen sumber daya air, manajemen sistem perumahsakitan dan pelayanan kesehatan, industri 4.0 dan IT India hadir dalam forum tersebut.
Perusahaan-perusahaan India itu di antaranya GMR, GVK, Adani, Larsen dan Toubro, Tata Power, TCS, Tech Hahindra, Adani, lax Hospitals, Narayana Health, WAPCOS, EXIM Bank, Jet Airways dan IOCL.
Ada pun lebih dari 80 perusahaan mitra industri dari Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur termasuk Pertamina, Garuda Indonesia, Angkasa Pura, Pelindo, Jasa Marga juga hadir. Selain itu, hadir pula perwakilan BKPM, Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan akan berpartisipasi di forum ini.
Duta Besar Pradeep K Rawat menggarisbawahi meningkatnya pertumbuhan ekonomi India dan kisah sukses investasi India di luar negeri.
"India dan Indonesia wajar jika melakukan sinergi yang lebih besar di sektor perindustrian terutama pada sektor infrastruktur," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ASEAN Indo-Pasific Forum adalah merupakan kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian KTT ASEAN.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Rosan menekankan peluang investasi di Indonesia khususnya pada sektor pendidikan, renewable energy, serta hilirisasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi tuan rumah acara bergengsi High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca SelengkapnyaLangkah ini untuk menarik investor baik dari negara anggota ASEAN maupun negara lainnya untuk masuk ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meyakini pertemuan IAPF dapat memberi ‘nilai tambah’ dalam hubungan antar negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah saat ini masih terus mengumpulkan bakal nota kesepahaman yang akan diteken di ISF 2024.
Baca SelengkapnyaNantinya, skema penjaminan infrastruktur di IKN diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersendiri.
Baca SelengkapnyaIndonesia Emas akan sulit tercapai jika pertumbuhan ekonomi berada di bawah 7 persen sehingga dibutuhkan adanya upaya penciptaan nilai tambah.
Baca SelengkapnyaITF bukan hanya untuk mendatangkan konser-konser nasional maupun internasional saja, tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan pertemuan dan lainnya.
Baca SelengkapnyaKalangan pengusaha AS memberi apresiasi terhadap kebijakan investasi Indonesia yang telah menciptakan iklim bisnis yang lebih kondusif
Baca Selengkapnya