Pertama kali naik kapal, Menteri Rini bawa obat anti mabuk
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar Focus Discussion Group (FGD) bersama 119 direksi BUMN yang akan membahas Road Map BUMN 2015-2019. Acara ini dilaksanakan di atas kapal KM Kelud milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).
Saat penelusuran, Rini mengaku baru pertama kali naik kapal pesiar. Dia pun mempersiapkan segala keperluan termasuk membawa obat anti mabuk.
"Saya baru pertama naik kapal besar. Makanya saya siapin Antimo biar tidak mabuk. Kata Pak Elfien Goentoro (Direktur Utama PT Pelni) biar tidak mabuk musti bawa coklat hitam, tapi saya lupa bawa," ujar Rini, Jumat (20/11).
-
Mengapa wanita itu tidak takut? “Itu membuatku tertawa. Aku tahu beberapa orang akan ketakutan, tapi saya terbiasa dengan hal ini.“
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Bagaimana Kemenhub cegah penolakan kapal niaga Indonesia? Arisudono menyampaikan, melalui PSC Inspection Awareness, IDSurvey ingin mengajak para pemilik kapal niaga berbendera Indonesia untuk mengedukasi awak kapal mereka agar mengetahui serta memahami peraturan terkait bersandar di dermaga negara tujuan.
-
Dimana KM Kelud bersandar? Nantinya, kapal KM Kelud akan bersandar di Pelabuhan Malahayati, Provinsi Aceh.
-
Bagaimana cara menghindari kepadatan di Pelabuhan Merak? Untuk menghindari penumpukan kendaraan di tanggal yang diprediksi menjadi waktu puncak tersebut, kami sekali lagi mengimbau agar pengguna jalan yang memiliki kelonggaran waktu agar dapat mengatur waktu perjalanan dengan melakukan perjalanan mudik lebih dini serta hindari perjalanan di waktu favorit seperti sehabis waktu sahur dan berbuka puasa,' tutup Lisye.
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
Dia mengaku tak khawatir dengan adanya guncangan ombak. KM Kelud ini merupakan kapal besar yang bisa memecah ombak.
"Saya dibilang nanti ombaknya besar 6 meter. Tapi saya baca di mana ada teori kalau kapal besar itu bisa membelah ombak jadi engga kita tidak akan tertempa ombak. Ceritanya gitu tapi tidak tahu benar atau tidak," kata dia seraya tertawa.
Sementara itu, Elfien mengaku Pelni mendapatkan banyak telepon dari para direksi yang ikut berlayar. Para direksi ini menanyakan persiapan agar tidak mabuk laut.
"Kemarin ada 230 panggilan ke 162 call centre kami cuma nanyain gimana nanti di kapal karena belum pernah naik kapal," kata Elfien.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susi Pudjiastuti mengajak pensiunan jenderal Kopassus untuk naik kapal kecil saat ombak sedang besar. Siapakah sosoknya dan seperti apa momen yang tercipta?
Baca SelengkapnyaArmada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaMeski terbuat dari kayu, kapal ini sangat kuat dan tangguh untuk mengarungi ganasnya ombak di lautan.
Baca SelengkapnyaMakan gratis dan dapat doorprize serta menikmati pemandangan indah di laut
Baca SelengkapnyaSebagai pelaut mereka memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi di laut lepas.
Baca SelengkapnyaDalam mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak, pihaknya akan memaksimalkan Pelabuhan Panjang.
Baca SelengkapnyaMomen-momen perjalanan yang dibagikan tersebut sontak membuat publik terpukau dan salut.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala
Baca Selengkapnya