Pertama kali, Sumatera Barat ekspor manggis ke China
Merdeka.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana buah manggis ke China dari Tanah Minang, tepatnya di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.
"Menariknya, dari 10 eksportir, baru pertama kali ini eksportir dari Sumatera Barat, sehingga perlu dicontoh daerah lain. Hari ini kita buktikan, berkat kemajuan teknologi yang kita hasilkan sendiri, kita tingkatkan lagi ekspor. Ekspor komoditas hortikultura ke berbagai negara," kata Amran melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (3/10).
Amran memprediksi ekspor manggis di tahun 2018 mencapai 60.000 ton atau naik 553 persen dari 2017 yang hanya 9.167 ton. Ekspor ini merupakan 38 persen dari total produksi manggis nasional 2018 sebesar 166.725 ton.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Negara apa yang menghasilkan mangga terbanyak di dunia? India menghasilkan 25 juta ton mangga setiap tahunnya, jumlah tersebut sekitar 45% dari produksi mangga dunia.
-
Apa itu buah manggis? Manggis adalah sejenis pohon hijau abadi dari daerah tropika yang diyakini berasal dari Semenanjung Malaya dan menyebar ke Kepulauan Nusantara.
Khusus dari Sumatera Barat, Indonesia mengekspor manggis perdana kontrak dengan China sebanyak 10.000 ton. Menurutnya, sentra produksi manggis di Indonesia tersebar dari Sumatera sampai Nusa Tenggara Barat. Pada 2017, produksi manggis Sumatera Barat mencapai 34.422 ton atau 21 persen dari produksi nasional 161.751 ton.
Sumatera Barat menjadi sentra manggis terbesar nomor 2 setelah Jawa Barat yang produksinya 42.122 ton atau 26 persen dari produksi nasional.
Adapun produksi manggis se-Sumatera pada 2017 mencapai 65.372 ton atau 40 persen dari produksi nasional. Untuk 2018, prognosa produksi manggis sebesar 166.725 ton, naik 3 persen dari 2017.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi menambahkan proses ekspor manggis ini dimulai dari penyiapan kebun, registrasi dan penyiapan tempat pengemasan, serta pengurusan perizinan ekspor.
Ekspor manggis ini terwujud karena semakin eratnya hubungan bilateral Indonesia-China sehingga memberikan dampak positif bagi perdagangan kedua negara. Dibukanya kembali peluang ekspor manggis ke Negeri Panda tersebut setelah empat tahun sejak dikeluarkannya larangan impor komoditas manggis dari Indonesia.
"Dibukanya kembali ekspor manggis ke China ditandai dengan penandatanganan protokol manggis oleh badan karantina kedua negara pada 11 Desember 2017 yang disusul dengan ekspor perdana 1 ton manggis pada Januari 2018," kata Suwandi.
Tercatat, berdasarkan data BPS, nilai ekspor manggis ke China pada tahun 2012 mencapai 8.200 ton dengan pangsa pasar 18,84 persen dan menjadikan China sebagai pasar ekspor manggis terbesar Indonesia.€ Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abid mengapreasisi tekad Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura yang menjadikan buah manggis sebagai komoditas unggulan tropis.
Karenanya, hal ini harus diperhatikan secara serius oleh pemerintah daerah sebagai penentu kebijakan ditingkat daerah.€ Di Sumatera Barat sendiri, ada delapan kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai daerah kawasan manggis yaitu Kabupaten Limapuluh Kota, Tanah Datar, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Sijunjung, Padang Pariaman, Agam dan Kota Padang.
Perusahaan eksportir manggis yang diwakili Direktur Kerja sama Antarlembaga PT Bumi Alam Sumatera, Anggri Purnama Agung, mengungkapkan Kementan sangat serius mendorong ekspor pangan khusus manggis.
Hal ini terbukti dari pembinaan petani hingga pengurusan izin ekspor yang begitu cepat yakni hanya membutuhkan waktu 38 hari dengan dua kali pengiriman ke China.
Selain itu, perusahaan siap membeli buah manggis dari petani dan berkomitmen meningkatkan produksi manggis dari Sumatra Barat. "Kami akan beli buah dari petani dengan standar yang tinggi. Kami yakin kalau produksi manggis Sumatra Barat bisa 38 ribu ton per tahun, separuhnya layak," kata dia.
Selain Sumatera Barat, daerah sentra produksi manggis yakni Bali dan Jawa Barat. Kedua daerah telah rutin mengekspor manggis ke China dan berbagai negara.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSecara Nasional, kata SYL, produksi bawang merah hingga saat ini masih surplus
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaPetani perkebunan diminta untuk terus meningkat kualitas durian yang dijual.
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaEkspor Sulut Naik Sebesar 6,98%, Neraca Perdagangan Sulut Surplus US$ 51,57 Juta Olly-Steven menunjukan keseriusannya dalam membangun sendi sendi ekonomi daerah
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaLuhut menjelaskan ekspor durian ke China diperkirakan akan mencapai nilai USD7-8 miliar atau setara Rp131 triliun.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaNilai kontrak ekspor ini secara keseluruhan mencapai 75 kontainer atau setara dengan Rp73,5 miliar.
Baca Selengkapnya