Pertamina 4 kali naikkan harga Pertamax Cs di 2018, ini faktanya
Merdeka.com - PT Pertamina kembali menaikkan harga BBM non subsidi, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB. Sedangkan harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik.
"Khusus untuk daerah yang terkena bencana alam di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah sementara ini harga tidak naik," ujar External Communication Manager PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (10/10).
Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp.9.800/liter.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Kenaikan ini pun merupakan keempat kalinya di tahun 2018. Sebelumnya, Pertamina telah menaikkan harga BBM non subsidi pada Februari, April, dan Juli 2018.
Berikut 4 fakta di balik kenaikan harga BBM non subsidi Oktober 2018.
Dipicu naiknya harga minyak mentah dunia
External Communication Manager PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita mengatakan penyesuaian harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Biosolar Non PSO merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik di mana saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus USD 80 per barel.
Di mana penetapannya mengacu pada Permen ESDM No 34 tahun 2018 Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2014, Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran BBM.
"Harga yang ditetapkan ini masih lebih kompetitif dibandingkan dengan harga jual di SPBU lain. Harga yang ditetapkan untuk wilayah lainnya bisa dilihat pada website Pertamina," jelas Arya.
Pertamina berikan promo
Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito optimistis, meski harga Pertamax naik, masyarakat tidak akan beralih ke Premium. Pertamina menilai konsumen Pertamax Cs memiliki pemahaman tentang Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas.
"Kalau Pertamax konsumennya menengah ke atas, mereka sudah paham dengan kualitas BBM yang cocok dengan kendaraan," kata Adiatma di Jakarta, Rabu (10/10).
Adiatma melanjutkan, untuk menjaga ketertarikan masyarakat mengonsumsi BBM non subsidi di antaranya Pertamax Cs, Pertamina telah melakukan serangkaian sosialisasi dan memberikan promo. Yaitu, program Berkah Energi Pertamina.
Program ini sebagai wujud penghargaan untuk para konsumen yang dengan setia menggunakan produk unggulan Pertamina yang lebih ramah lingkungan, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertalite, Dexlite, Pertamina Dex, Pelumas Fastron serta Bright Gas.
Harga Pertamax lebih murah dibanding produk Shell
External Communication Manager Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan, kenaikan ini berbeda-beda untuk setiap daerah. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, dan Pertamina Dex Rp 11.850 per liter.
Jika dibandingkan dengan harga sebelumnya, kenaikan ini cukup besar. Untuk Pertamax kenaikannya mencapai Rp 900 dari harga awal Rp 9.500 per liter.
Sedangkan untuk Pertamax Turbo kenaikannya mencapai Rp 1.550 dari harga sebelumnya Rp 10.700 per liter. Untuk Pertamina Dex kenaikannya mencapai Rp 1.350 dari harga sebelumnya Rp 10.500 per liter.
Untuk wilayah Kalimantan, harga Pertamax saat ini dibanderol Rp 10.600 per liter, sementara Pertamax Turbo yang telah tersedia di Kalbar dan Kalsel ditetapkan harga masing-masing Rp 12.650 per liter hingga Rp 15.250 per liter. Sedangkan untuk Dex Series, ditetapkan harga pertamina dex Rp 12.100 per liter, dan dexlite Rp 10.700 per liter.
Meskipun telah mengalami kenaikan, harga Pertamax CS masih jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga BBM yang dijual oleh Shell.
Perusahaan minyak asal Belanda tersebut menjual BBM jenis Super (setara Pertamax) dijual Rp 10.500 per liter, V-Power (Setara Pertamax Turbo) Rp 12.350 per liter dan Diesel (Setara Pertamina Dex) Rp 11.950 per liter.
Harga BBM di NTB tak naik
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) meski beberapa tempat mengalami penyesuaian harga. Hal ini karena kondisi sedang dalam tahap pemulihan pascabencana.
Unit Manager Communication & CSR Jatimbalinus Rifky Rakhman Yusuf mengaku beberapa daerah di Jatim, Bali dan Nusa Tenggara Timur kini sedang mengalami penyesuaian harga BBM, khususnya Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO mulai hari ini dan berlaku di seluruh Indonesia pukul 11.00 WIB.
Sedangkan harga BBM Premium, Biosolar PSO dan Pertalite tidak naik. Ditambah beberapa daerah yang terdampak bencana juga tidak naik.
"Penyesuaian harga BBM ini merupakan dampak dari harga minyak mentah dunia yang terus merangkak naik dimana saat ini harga minyak dunia rata-rata menembus USD 80 dolar per barel," katanya seperti ditulis Antara, Rabu (10/10).
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Non-subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina mengklaim kebijakan penyesuaian harga BBM non subsidi selalu mempertimbangkan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM non-subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata ICP.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca Selengkapnya