Pertamina Antisipasi Dampak Cuaca Ekstrem di NTT
Merdeka.com - Cuaca ekstrem hujan deras yang merata hampir di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dua hari berdampak pada jalur distribusi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa wilayah. Semenjak hari Sabtu (3/4) Pertamina menyiagakan langkah antisipasi untuk penyaluran BBM bagi masyarakat.
Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, menyampaikan bahwa sudah disiapkan pola distribusi alternatif dalam kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini. Beberapa daerah dengan potensi terdampak di antaranya Pulau Adonara, Kabupaten Malaka Bagian Barat dan Kabupaten Timor Tengah Bagian Selatan.
"Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kompak No. 56.862.02 beserta satu lokasi Agen Minyak Tanah (AMT) terkena banjir. Empat Mobil Tangki (MT) untuk distribusi BBM juga terjebak dalam banjir tersebut. Namun kemarin (Minggu, 4/4) produk minyak tanah sebanyak 10 Kilo Liter (KL) sudah dapat disalurkan di kawasan Kota Adonara," ujar Deden, Senin (4/5).
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Kapan BMKG memprediksikan hujan akan turun di Jawa-Nusa Tenggara? BMKG menjelaskan pola tekanan rendah di laut China Selatan itu akan berlangsung hingga 3-4 hari ke depan. Namun trennya akan cenderung menurun. Sehingga akan terjadi potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jawa-Nusa Tenggara mulai 23 Desember 2023.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
Jalur pengiriman BBM ke Pulau Adonara dari Fuel Terminal (FT) Larantuka di Pulau Flores akan segera kembali pulih menunggu perizinan dari syahbandar untuk menempuh jalur laut yang dinyatakan aman, di mana nantinya sudah siap MT BBM Industri disiagakan untuk mendistribusikan BBM ke lembaga penyalur dari kapal pengangkut BBM.
Putusnya akses utama jembatan Benenai, di Kab. Malaka Bagian Barat, Pulau Timor juga memiliki potensi menghambat penyaluran BBM ke SPBU Kompak No. 56.857.01 di Wewilu. Alternatif pengiriman BBM dan minyak tanah akan dialihkan menggunakan kemasan dari FT Atapupu, sambil menunggu jalur distribusi dari FT Tenau di Kota Kupang dinyatakan aman untuk dilalui oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Jalur Trans Pulau Timor tepatnya di Timor Tengah Selatan ke Timor Tengah Utara yang mengalami longsor, saat ini dalam penanganan bersama oleh berbagai pihak, diharapkan siang ini sudah dapat ditempuh oleh MT untuk menyalurkan BBM ke enam SPBU yang berada di jalur poros tersebut.
Selebihnya Deden menambahkan, di Kab. Lembata dan Kab. Sumba Timur juga terjadi banjir, namun dapat dipastikan akses distribusi BBM dan sarana prasarana SPBU di kedua wilayah tersebut tetap aman untuk beroperasi melayani kebutuhan masyarakat.
Pertamina juga menyiagakan FT penyangga suplai BBM di wilayah NTT dalam kondisi bencana seperti ini, FT Reo, FT Maumere dan FT Ende dalam kondisi siap beroperasi penuh mendukung penyaluran bagi daerah lain yang akses distribusinya terhambat.
"Pertamina bersama dengan BPBD Provinsi NTT juga sudah berkoordinasi dan akan segera turun ke wilayah-wilayah tersebut untuk menyalurkan Program Pertamina Peduli guna membantu masyarakat yang terdampak cuaca ekstrim ini," tutup Deden.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaKedua kapal ini, lanjut Baron, merupakan small tanker yang akan dioptimalkan untuk memperkuat keandalan distribusi BBM.
Baca SelengkapnyaEl Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Baca SelengkapnyaSesuai jadwal yang disusun, operasi rekayasa cuaca tersebut akan berakhir pada Rabu 29 Mei.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaImbauan itu seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina, maupun dinamika atmosfer.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaOperasi TMC kali ini dilaksanakan sebanyak tiga sorti dengan durasi penerbangan lebih kurang 6 jam 11 menit.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca Selengkapnya