Pertamina Antisipasi Kenaikan Permintaan BBM & LPG Jelang Natal dan Tahun Baru
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku-Papua melakukan build-up stock untuk mengantisipasi kebutuhan BBM dan LPG selama Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Pertamina memproyeksikan konsumsi BBM dari berbagai produk mengalami peningkatan.
Penyaluran Gasoline (bensin) di periode Natal 2018 dan Tahun baru 2019 diprediksikan mengalami kenaikan sebesar 6,3 persen dibandingkan penyaluran normal karena adanya peningkatan aktivitas kendaraan roda 2 dan roda 4.
Unit Manager Communication dan CSR MOR VIII Maluku Papua, Brasto Galih Nugroho mengatakan, pada produk Gasoil (bahan bakar diesel) mengalami peningkatan 10,6 persen dikarenakan adanya antisipasi dari PLN untuk dapat menjaga kestabilan supply untuk pembangkit tenaga diesel yang berada pada wilayah Marketing Operation Region VIII.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
"Kerosene (Minyak Tanah) mengalami kenaikan 5,5 persen yang berasal peningkatan kebutuhan masyarakat (Operasi Pasar) maupun segi industri (IRT)," ujarnya melalui siaran pers, Jakarta, Kamis (6/12).
Sementara itu, avtur (bahan bakar pesawat terbang) mengalami kenaikan 9,9 persen dikarenakan aktivitas maskapai meningkat. Sedangkan konsumsi LPG baik di restoran dan perhotelan meningkat menjelang Libur Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, sehingga stok LPG ditingkatkan hingga 23 persen.
Untuk menjalankan tugas pengamanan stok dan memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG selama periode Natal dan Tahun Baru 2019, Pertamina MOR VIII membentuk Satuan Tugas (Satgas) BBM dan LPG pada 29 November 2018 atau 2 pekan lebih awal dibandingkan pembentukan Satgas tahun lalu.
"Satgas telah mulai berkoordinasi sejak dibentuk dan akan berakhir pada tanggal 8 Januari 2019," jelas Bayu.
Pertamina juga memastikan seluruh Terminal BBM beroperasi selama periode Satgas. Pertamina juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menambah tonase (kapasitas muat) kapal menjadi 20 unit dan menaikkan ketahanan stok di TBBM MOR VIII Gasoline sebesar 9 persen, Gasoil sebesar 15 persen, Kerosene 15 persen dan Avtur 10 persen.
Sementara itu, untuk ketahanan pasokan LPG, Pertamina melakukan build-up stock dan menambah alokasi LPG non PSO sekitar 15 - 23 persen serta memonitor pengiriman dari supply point dan stock-in transit (dari supply point ke agen). Pertamina juga tetap mengoperasikan Agen dan Pangkalan pada periode Satgas untuk memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan sesuai kebutuhan.
"Pertamina menunjuk 14 agen dan 28 pangkalan siaga dan memaksimalkan SPBU sebagai etalase dan stabilisator harga Elpiji 12kg dan Bright Gas 5,5kg untuk kebutuhan LPG rumah tangga di periode Natal dan Tahun Baru," kata Bayu. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaTak hanya bensin, Pertamina juga melakukan aktivasi untuk seluruh fasilitas dan sarana prasarana yang ada.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaKuota penyaluran LPG 3 kg tahun 2024 adalah sebesar 8,03 MT.
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaPeran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama libur Nataru
Baca SelengkapnyaApresiasi tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji.
Baca SelengkapnyaPGN melakukan koordinasi pengendalian dan pengamanan rantai pasok gas bumi selama periode satgas.
Baca Selengkapnya