Pertamina bantah lamban menangani tumpahan minyak Balikpapan
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) membantah perusahaannya lamban dalam mencari sumber tumpahan minyak di teluk Balikpapan. Perseroan menilai pencarian sumber tumpahan minyak dilakukan di bawah laut sehingga prosesnya cukup sulit dan memakan waktu.
"Waktu itu butuh waktu. Kan tidak semudah itu angkat pipanya juga. Butuh waktu," tutur Direktur Pengelolaan Pertamina, Toharso, di Jakarta, Selasa (17/8).
Dia menjelaskan, sumber tumpahan berasal dari pipa pemasok minyak mentah dari Tanjung Penajam ke Kilang Balikpapan dengan ukuran 20 inch sepanjang 3,6 kilo meter (km). Saat diketahui ada tumpahan minyak di perairan Balikpapan, pada 31 Maret 2018 Pertamina langsung menurunkan penyelam untuk mencari sumber kebocoran dengan menyusuri pipa. Karena proses penyelaman terbatas waktu dan jarak pandang maka baru diketahui sumber kebocoran tiga hari kemudian, yang terletak 600 meter dari kilang.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
-
Kapan Pertamina melepas pemudik? Tahun ini, Pertamina melepas 86 unit bus dari Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta pada Rabu, 3 April 2024.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina bantu? Dukungan Pertamina juga dilakukan melalui bantuan berupa selang pemadam, dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), nozzle, serta pompa pemadam. Terdapat juga 39 unit mobil dan 2 unit motor kebakaran yang dikerahkan. Selain itu, Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel memberikan bantuan berupa 300 paket makanan, minuman dan vitamin/suplemen penambah daya tahan tubuh, serta 100 unit kacamata dan masker pemadam.
"Itu menyelam kenapa lama, penyelam tidak bisa 1 jam di kedalaman 20 meter. Karena itu pipa putus kami tidak tahu, soal pipa putus kami ragu, pagi itu diselam, setelah 3 hari baru ketemu ada foto ada video," papar Toharso.
Menurut Toharso, saat proses pencarian sumber kebocoran Pertamina sudah melakukan penghentian pasokan minyak mentah ke Kilang Balikpapan. Dia mengakui, masih ada kelemahan dalam mendeteksi kebocoran pada pipa, karena prosesnya masih manual.
"Apakah minyak ini ngocor terus tidak, kita mengoperasikan satu pompa. Jadi tidak ada kesengajaan kita membiarkan itu terus mengalir. Ada Proteksi pipa, memang seharunya diproteksi sistem digital, karena pipa dibuat tahun 1997 ini memang kerjanya masih manual oleh operator, jadi pakai telpon secara estafet komunikasi itu baru dihentikan," jelasnya.
Saat ini, Pertamina tengah menunggu surat sanksi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), atas kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pertamina belum bisa menanggapi sanksi admistrasi yang akan dijatuhkan KLHK. Sebab, instansi tersebut belum melayangkan surat sanksi. "Pertamina kan belum ada surat. Nanti surat dulu," kata Toharso.
Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan, Pertamina akan dijatuhkan sanksi karena sistem yang dimiliki dalam mendeteksi tumpahan minyak masih lemah, sehingga penganan sumber tumpahan minyak terbilang lambat. "Tapi kan Pertamina ketahuan sistemnya lemah juga bakal kena sanksi," kata Menteri Siti.
Menurut Menteri Siti, jika sistem Pertamina dalam mendeteksi tumpahan minyak baik, maka kebocoran minyak tidak berlangsung lama dan dampak pencemaran lingkungan tidak meluas.
"Jadi kalau sistemnya baik maka tidak perlu tujuh jam tidak perlu sampai kebakar, kalau sistemnya otomatis ketika terjadi perubahan bunyi atau apa sehingga bisa ditangani," ujarnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vapour cloud atau uap yang timbul dari rembesan minyak dari pipa Tuban sudah tidak terdeteksi lagi.
Baca SelengkapnyaAset Pertamina penting bagi hajat hidup masyarakat umum, sehingga keamanannya menjadi salah satu fokus utama bersama.
Baca SelengkapnyaPipa milik Pertamina di bawah aspal mengalami kebocoran sehingga menyembur ke jalan
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKondisi rumah membuat warga cemas terjadi bahaya, mereka meminta pihak terkait bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaGas tiba-tiba menyembur di sekitar Jalan Kuningan, Setia Budi, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaTabung gas bersubsidi tersebut disebar ke Balikpapan sebanyak 32.000 tabung dan 11.000 tabung ke Samarinda.
Baca SelengkapnyaTruk tangki bermuatan bahan bakar minyak (BBM) terbakar di KM 580 B, ruas Tol Ngawi-Kertosono
Baca SelengkapnyaKebocoran pipa itu sempat menimbulkan semacam kabut asap yang berbau menyengat dan membuat sesak napas.
Baca SelengkapnyaHasil investigasi Pertamina, kendaraan yang dilaporkan mengalami kendala mesin hanya terjadi di merk kendaraan dan tipe tertentu.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM ke Surabaya sudah berjalan lagi sejak pagi tadi.
Baca Selengkapnya