Pertamina bisa berhemat besar berkat Trans Papua
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) merasakan manfaat pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah di wilayah terluar, terdepan, dan terpencil (3T). Sebab, dapat menghebat biaya transportasi dalam pelaksanaan program Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga.
Project Coordinator BBM Satu Harga Retail Fuel Marketing Pertamina, Zibali Hisbul Masih, mengatakan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Papua, tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi juga bagi Pertamina selaku badan usaha yang bertugas menyalurkan BBM.
"Pemerintah lagi giat bangun jalan Trans Papua, kalau Wamena itu sudah jalan terkoneksi itu akan sangat membantu," kata Zibali, di Jakarta, Selasa (30/10).
-
Bagaimana cara Pertamina atur harga BBM? Pihak Pertamina menyatakan bahwa perubahan harga ini penting untuk mengikuti kebijakan pemerintah dan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
Menurut Zibali, keberadaan jalan lintas atau Trans Papua dapat menghemat biaya penyaluran BBM yang masuk dalam program BBM satu harga. Bahkan Pertamina tidak perlu lagi mengangkut BBM dengan menggunakan pesawat, dengan terbukanya jalur transportasi darat tersebut.
"Wamena bisa memasok ke empat kabupaten sekitarnya, Mangrango, Tengah, Yalimo, Tolikara. Sudah seperti itu bisa lewat darat sekarang sudah dijalankan. Langsung dari Jayawijaya ke Tolikara pakai pesawat, dari Wamena ke Tolikara jalan darat. Dari Obano, Pangiya itu pakai darat," paparnya.
Zibali mengungkapkan, Pertamina harus mengeluarkan Rp 40.000 sampai Rp 50.000 untuk biaya penyaluran BBM per liter, dalam melaksanakan program BBM satu harga dengan menggunakan pesawat. Sedangkan, jika jalur darat hanya mengeluarkan Rp 500 sampai Rp 1.000 untuk per liter BBM yang disalurkan.
"Paling ekstrim pakai air traktor (pesawat udara pengangkut BBM)itu Rp 40-50 ribu per liter untuk ongkos distribusi saya, kalau darat ongkos angkutnya Rp 500-1000 tergantung kondisi medannya," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaDengan adanya BBM Satu Harga ini masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaDengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca Selengkapnya