Pertamina butuh 2 tahun sebelum hapus Premium
Merdeka.com - PT Pertamina mengaku membutuhkan waktu dua tahun untuk memproduksi seluruh kebutuhan Pertamax atau bahan bakar minyak (BBM) RON 92 dalam negeri. Hal ini membuat Pertamina baru siap melaksanakan rekomendasi penghapusan Premium pada sekitar 2017 mendatang.
"Kita tunggu pengumuman yang akan disampaikan pemerintah. Apa saja kebijakan pertamina akan siap," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto yang ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (30/12).
Dwi menegaskan waktu dua tahun dibutuhkan Pertamina untuk meningkatkan kinerja kilang milik perseroan dalam memenuhi kebutuhan BBM jenis RON 92 atau Pertamax. Saat ini, kata dia, Pertamina hanya mampu memenuhi 50 persen kebutuhan nasional BBM jenis RON 92 atau Pertamax.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Gimana cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas BBM? Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong implementasi peningkatan kualitas BBM, seraya membatasi penyaluran BBM subsidi dengan kandungan sulfur tinggi seperti Solar dan Pertalite.
"Kita butuh kira-kira dua tahun. Kalau dari kemampuan kilang sekarang sebelum diupgrade. Kemampuan kita 40 persen sampai 50 persen dari kebutuhan sekarang, program upgrading dan kita harapkan naik 80 persen," kata dia.
Menurut Dwi, kilang milik Pertamina hanya mampu memproduksi BBM jenis RON 92 sebanyak 1.500 barel per hari. Sedangkan, untuk premium atau RON 88, Pertamina mampu memproduksi 5.200 barel per hari.
"Kalau sekarang kira-kira untuk RON 92 sekitar 1.500 sedangkan premium 5.200 barel per hari. Itu posisi kemampuan sekarang. Dengan rencana upgrading akan kita sesuaikan kepada kebutuhan masyarakat," pungkas dia.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) bakal meningkatkan kapasitas lima kilang minyak di Tanah Air. Untuk itu, Perusahaan energi pelat merah tersebut menggandeng tiga perusahaan minyak dan gas bumi asing.
Yaitu Saudi Aramco, JX Nippon Oil & Energy Corporation dan China Petroleum & Chemical Corporation (Sinopec).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina juga berencana untuk memasarkan produk Pertamax Green 95, campuran Pertamax (RON 92) dengan etanol 8 persen.
Baca SelengkapnyaHal ini menjawab kegelisahan masyarakat terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM subsidi jenis Pertalite pada 2024.
Baca SelengkapnyaPertamax Green 92 nantinya akan masuk dalam barang subsidi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) menggantikan Pertalite.
Baca SelengkapnyaPertamina terus mencanangkan Program Langit Biru dengan mengembangkan Bahan Bakar Kendaraan berbasis nabati atau bioenergi.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaPertamina sebelumnya juga pernah menjual BBM RON 95, yakni Pertamax Plus. Hanya saja, penjualan BBM ini disetop pada 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaPabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui saat ini Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP).
Baca SelengkapnyaHal ini diungkapkan sehari setelah Pertamina mengumumkan ide penghapusan Pertalite di hadapan Komisi VII pada Rabu, 30 Agustus 2023 kemarin.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM sebenarnya telah menetapkan kewajiban penyediaan BBM rendah sulfur sejak Oktober 2018.
Baca Selengkapnya