Pertamina catat konsumsi Pertamax dan Pertalite naik 9 persen selama Lebaran
Merdeka.com - Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji selama Lebaran tahun 2018 menunjukkan peningkatan cukup signifikan. Terhitung sejak 30 Mei hingga 17 Juni 2018, produk Gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) mengalami kenaikan rata-rata 9 persen dibandingkan kondisi normal.
Sedangkan untuk produk Gasoil (Solar, Dexlite dan Pertamina Dex) pada periode yang sama, menunjukkan trend penurunan sekitar 8 persen dibandingkan situasi normal. Hal ini terutama disebabkan belum beroperasinya kendaraan besar dan sektor industri selama libur Lebaran.
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V juga telah menyalurkan tambahan pasokan elpiji 3 Kilogram (Kg) sebanyak 11 persen dari kondisi normal. Sedangkan untuk bright gas (5,5 kg dan 12 kg) mengalami peningkatan konsumsi sebanyak 17 persen dari kondisi normal.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
Penyaluran LPG berjalan dengan normal dan stok di agen dan pangkalan terpantau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Kami masih menjalankan satuan tugas (satgas) untuk memantau stok dan distribusi bahan bakar dan elpiji hingga H+15 lebaran. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat menjalankan libur lebaran dengan nyaman dan aman," ujar Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Rifky Rakhman Yusuf, Jakarta, Selasa (19/6).
Rifky juga mengatakan masyarakat yang ingin mengetahui titik pelayanan KiosK, Motorist, pangkalan siaga dapat menghubungi contact Pertamina di 1-500-000. Termasuk keluhan akan kesulitan mendapatkan BBM dan elpiji akan dilayani oleh petugas.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca Selengkapnya