Pertamina Dukung Pemulihan Ekonomi Sumut Lewat Pertashop dan Permodalan UMKM
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Sumut masih tertatih di masa pandemi COVID-19. Bank Indonesia perwakilan Sumut mencatat perekonomian Sumut di triwulan II 2020 mengalami penurunan yang cukup tajam. Yakni mencapai 0,43 persen dibandingkan triwulan I yang 4,67 persen. Diperlukan upaya bersama di berbagai sektor untuk mendukung pemulihan ekonomi Sumut.
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mendukung upaya Pemprov Sumut untuk menggerakkan kembali perekonomian. Salah satunya melalui pengoperasian Pertashop yang dikelola oleh pengusaha lokal.
"Setelah mengoperasikan lima Pertashop di Kabupaten Karo, Samosir dan Toba Samosir pada awal Juni lalu, kami kembali mengoperasikan tambahan lima Pertashop baru," demikian disampaikan Roby Hervindo, Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR I.
-
Apa yang menyebabkan permasalahan keuangan di Sumatera? Masalah Keuangan Melonjaknya inflasi ini membuat Pemerintah Provinsi Sumatra harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Pertashop yang menjual Pertamax secara resmi dan legal, kini hadir di Desa Pakpahan dan Desa Hutanagodang, Kabupaten Tapanuli Utara. Masyarakat di Desa Sinunukan III, Mandailing Natal, serta Desa Aek Korsik dan Desa Sei Sanggul, Labuhan Batu, juga telah menikmati bahan bakar berkualitas mulai Kamis (16/7).
"Konsumsi Pertamax di Sumut terus menujukkan tren peningkatan. Pada Juni 2020, penyaluran Pertamax di Sumut meningkat 3 persen dibandingkan Mei 2020," ujar Roby.
Ini berkontribusi langsung pada kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) Sumut. Tahun 2019, Pertamina MOR I menyumbangkan 874 miliar rupiah berupa pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) bagi PAD Sumut. Setoran PBBKB itu meningkat dibanding tahun 2018 yang mencapai 860 miliar rupiah.
Helmi, pengelola Pertashop dari Desa Sinunukan III, berharap kenaikan konsumsi Pertamax dapat membantu perekonomiannya. "Kalau konsumsi Pertamax naik terus, tentunya Pertashop saya juga laku dan maju. Sehingga membantu perekonomian," kata Helmi.
Bagi warga sekitar, kehadiran Pertashop juga membawa manfaat. Nurdin, warga Desa Sinunukan III, mengatakan selama ini ia mengkonsumsi BBM kualitas rendah, Premium, dengan harga tinggi dari pengecer.
"Sekarang sudah ada Pertashop, saya bisa mendapat Pertamax, bensin kualitas bagus, dengan harga sama seperti selama ini saya beli Premium di pengecer. Saya juga lebih yakin dengan ketepatan takaran dan faktor keamanannya," kata Nurdin.
Selain Pertashop, Pertamina juga mendukung perekonomian Sumut dengan menggerakkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satunya UMKM sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi pariwisata super prioritas, Toba.
Melalui sinergi bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut serta Biro Bina Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu).
Untuk tahap awal, Pertamina MOR I telah menyalurkan pinjaman permodalan senilai 140 juta rupiah bagi pelaku UMKM kuliner sekitar wilayah Toba. Peminjaman modal ini dibarengi dengan program pembinaan dan pembimbingan bagi UMKM mitra binaan Pertamina.
Pemilik Restoran Minang Gumarang di Parapat, Asram, mengungkapkan dirinya merasa terbantu dengan adanya program ini.
"Penjualan usaha saya menurun selama masa pembatasan mobilisasi. Jadi saya sangat membutuhkan modal segar untuk kembali menjalankan usaha. Pinjaman lunak dari Pertamina sangat membantu," tutur Asram.
Bagi pelaku UMKM yang berminat mengikuti program PK Pinky Movement, dapat menghubungi melalui telepon Pertamina 135 maupun mengakses situs http://www.pertamina.com/id/program-kemitraan.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaBangkitkan perekonomian pasca pandemi Covid-19, Pemkot Pematang Siantar akan fokus pada pengembangan UMKM.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaHasilnya TPT pada bulan Februari 2024 tercatat 3,97 persen atau turun jika dibandingkan bulan Februari 2023 yang tercatat 4,53 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca Selengkapnya