Pertamina gelontorkan Rp 4,1 T buat 7 proyek hilir
Merdeka.com - Hari ini, Rabu (12/2), jajaran direksi dan komisaris PT Pertamina (Persero) menyambangi Pulau Sambu dan Tanjung Uban, Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sedang punya hajat peresmian tujuh proyek sektor hilir minyak dan gas (migas) penting, yang menelan dana hingga USD 340 juta atau setara Rp 4,1 triliun.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan meyakini tujuh infrastruktur distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) itu bakal mendukung mereka mencapai target perseroan menjadi pemain regional 2025. Tujuan utama, menyokong kebutuhan energi dalam negeri.
"Sekaligus untuk memantapkan posisi perusahaan dalam penguasaan bisnis niaga migas baik di level nasional, regional, maupun Internasional," ujarnya saat meresmikan peningkatan kapasitas Terminal BBM Pulau Sambu.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa potensi bisnis Pertamina di AIPF 2023? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023. Kesembilan rencana pembangunan infrastruktur hijau ini tidak hanya berhubungan dengan energi atau minyak dan gas, melainkan juga untuk pengembangan infrastruktur pendukung untuk industri pariwisata.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
Di Sambu, mulai tahun ini, Pertamina siap menggenjot kapasitas penyimpanan BBM hingga 300.000 kiloliter (KL). Pulau kecil milik perusahaan pelat merah ini dilengkapi fasilitas pencampuran solar dan MFO (premium) standar internasional.
Tidak jauh dari pulau itu, tepatnya di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, fasilitas terminal BBM juga dikembangkan yakni tangki timbun berkapasitas 200.000 KL.
Tanjung Uban juga memiliki fasilitas blending Mogas (motor gasoline) yang dapat meningkatkan fleksibilitas pembelian impor produk Premium dan Naphta. "Kedua proyek ini akan tuntas pada akhir 2016," kata Karen.
Lima proyek hilir lainnya berlokasi di luar Kepulauan Riau ataupun Selat Malaka. Misalnya, operasionalisasi terminal elpiji Panjang, Lampung dengan kapasitas tangki timbun 5.000 metrik ton, melayani kebutuhan gas konsumsi provinsi itu, sekaligus Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Disusul tiga proyek Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di tiga lokasi. Pertama adalah Bandara Internasional Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, kedua, DPPU Hassanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, serta DPPU Bandara Internasional Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Selain infrastruktur, belanja modal Pertamina di hilir juga terkait dengan pembelian kapal tanker pengangkut elpiji, berjenis Very Large Gas Carrier (VLGC) dari pabrikan Hyundai, Korea Selatan.
Kapal diberi nama Pertamina Gas I ini diproyeksikan tak cuma buat mengangkut elpiji, tapi bisa pula difungsikan sebagai gudang penyimpanan BBM bergerak (floating storage). Kapasitas angkutnya mencapai 50.000 ton.
Karen meyakini sebelum penguatan hilir dilakukan, maka Pertamina sulit menjadi perusahaan energi kelas dunia. "Pemicu pertumbuhan perusahaan yang diutamakan adalah penguatan bisnis hilir migas melalui pengembangan infrastruktur suplai dan distribusi," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau
Baca SelengkapnyaDalam kurun waktu tiga tahun terakhir sejak 2020 hingga 2023 pertumbuhan produksi migas domestik mengalami peningkatan sebesar 1,45 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaInsentif fiskal diperlukan mengingat negara lain juga berupaya menarik investor.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain Kenya, Kongo juga sudah menawarkan pengelolaan sejumlah blok migas.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca Selengkapnya