Pertamina: Harga BBM harusnya naik Rp 500, tapi ini Rp 300
Merdeka.com - PT Pertamina telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax Series, Pertalite dan Dexlite sebesar Rp 300 per liter mulai Kamis (5/1). Kenaikan harga ini seiring dengan kondisi harga minyak mentah dunia yang mengalami peningkatan.
Wakil Direktur PT Pertamina Ahmad Bambang mengatakan kenaikan harga tersebut masih rendah dari kenaikan minyak dari MoPS (Mean of Platts Singapore) dan nilai tukar Dolar AS yang menguat.
"MoPS itu naik 6,2 sampe 6,8 persen. Ditambah oleh kurs yang menguat Dolar kemarin. Jadi kita ambil rata rata 6,5 persen. Harusnya harga BBM naiknya 6,5 persen mestinya naiknya Rp 500, ini kita naiknya Rp 300," ujar Bambang di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (9/1).
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
Dia menilai, kenaikan harga BBM non subsidi ini masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keuntungan perusahaan. Selain itu, margin dari kenaikan harga BBM ini masih sesuai dengan ketentuan pemerintah, yakni di antara 5-10 persen.
"Tahun 2014 premium harganya Rp 8.500 per liter tapi masyarakat tetap beli. Artinya apa? Terlalu murah harga BBM juga membuat masyarakat jadi boros," imbuhnya.
Berikut kenaikan harga BBM untuk Jawa-Bali:
Pertamax: semula Rp 7.750 per liter menjadi Rp 8.050 per liter.
Pertalite: semula Rp 7.050 per liter menjadi Rp 7.350 per liter.
Pertamina Dex:
Rp 8.400 per liter (untuk DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat).
Rp 8.500 per liter (untuk DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur).
Dexlite: Rp 7.200 per liter untuk Jawa-Bali-Nusa Tenggara.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaPer 1 September 2023 semua BBM non subsidi mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga terbaru untuk bahan bakar minyak mencakup Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaUntuk jenis Revvo 90 kini ditawarkan seharga Rp12.090 per liter dari yang sebelumnya Rp11.995 per liter atau mengalami kenaikan Rp95 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina mengklaim kebijakan penyesuaian harga BBM non subsidi selalu mempertimbangkan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM non-subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata ICP.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca Selengkapnya