Pertamina hemat biaya operasi hulu USD 595 juta

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) berhasil menghemat biaya operasi hulu energi sebesar USD 595 juta. Ini membuat perusahaan energi pelat merah tersebut mencatat keuntungan dari breakthrough project 2016 sebesar USD 1,21 miliar atau melonjak 45 persen dari target sebesar USD 838 juta.
"Pemangkasan-pemangkasan ini mendorong dampak finansial breakthrough project 2016 di atas target bagi perseroan," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, Jakarta, Kamis (25/8).
Lanjut Dwi, perseroan juga berhasil menekan biaya pokok produksi di kilang menjadi 97,5 persen MOPS dari sebelumnya 98,2 persen MOPS. Ini menjadikan produk kilang Pertamina lebih kompetitif.
"Yield valuable product kilang juga meningkat dari semula di kisaran 72,75 persen pada tahun lalu menjadi 78,65 persen," ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya terus melakukan pengembangan infrastruktur. Beberapa proyek pipa gas telah mencapai kemajuan diatas 80 persen.
"Infrastruktur pengolahan juga terus dipercepat, meliputi RDMP Kilang Balikpapan yang memasuki fase penuntasan Basic Engineering Design parallel pembangunan bangunan penunjang dan pengadaan long lead item, RDMP Cilacap dalam tahap Front End Engineering Design, GRR Tuban dalam masa penuntasan Bankable Feasibility Study," jelasnya.
Adapun proyek infrastruktur pemasaran kini memasuki tahapan akhir. Seperti TBBM Pulau Sambu dan Tanjung Uban, penyelesaian kapal pengangkut BBM dan minyak mentah tipe General Purposes (GP) dan Medium Range (MR) yang ditargetkan serah terima pada kuartal terakhir tahun ini.
"Proyek DPPU Soekarno- Hatta, Jakarta dan Hassanuddin, Makassar telah dituntaskan Pertamina." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya