Pertamina: Kafe elite di Kemang banyak gunakan elpiji subsidi
Merdeka.com - PT Pertamina mengakui adanya kebocoran distribusi elpiji bersubsidi 3 kilogram (Kg) di beberapa daerah. Bahkan, kafe di kawasan elit Kemang masih banyak menggunakan elpiji untuk rakyat miskin ini.
"Peningkatan konsumsi lebih disebabkan konsumen yang tidak tepat sasaran. Seperti di kafe-kafe Kemang, banyak itu menggunakan elpiji bersubsidi," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, saat ditemui di Jakarta, Senin (13/2).
Pertamina mencatat, sepanjang 2016, konsumsi elpiji bersubsidi naik 7,9 persen sebelum audit. Dari 9,89 juta kiloliter (KL) di 2015 menjadi 10,67 juta KL di 2016.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
"Secara total, konsumsi LPG PSO dan Non PSO, sebesar 12,09 juta KL atau naik 6,3 persen dari 2015," tuturnya.
Sementara, untuk konsumsi komoditas lain, seperti bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Premium, Pertamina mencatat turun 8,4 persen sebelum audit. Dari 26,94 juta KL di 2015 menjadi 24,69 juta KL di 2016.
"Secara total, dari penugasan sampai aviasi, konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 2,8 persen. Dari 61,80 juta KL di 2015 sampai 64,63 juta KL di 2016," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah pengguna LPG 3 kg sebagai barang public service obligation (PSO) naik hingga 5 persen.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat dari proses pendaftaran di seluruh pangkalan resmi yang dikelola Pertamina.
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaTotal konsumen yang berhak melakukan pembelian tabung gas bersubsidi LPG 3 kg sekitar 6,7 juta orang.
Baca SelengkapnyaKemendag menemukan sejumlah stasiun pengisian gas elpiji mengurangi takaran 200-700 gram per tabung.
Baca SelengkapnyaPertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengatakanm asih banyak kalangan mampu namun masih menggunakan elpiji 3 kilogram ini..
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaGas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaTabung gas bersubsidi tersebut disebar ke Balikpapan sebanyak 32.000 tabung dan 11.000 tabung ke Samarinda.
Baca SelengkapnyaPertamina melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan misi pelayanan kebutuhan energi masyarakat hingga seluruh pelosok negeri.
Baca Selengkapnya