Pertamina kaget harga bensin di NTT capai Rp 40.000
Merdeka.com - Branch Marketing Manager PT Pertamina Nusa Tenggara Timur (NTT), Fanda Chrismianto kaget mengetahui harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di Kabupaten Sabu Raijua mencapai Rp 40.000 per botol. Menurutnya, harga di pengecer ini sudah sangat tidak masuk akal.
Fanda kaget karena pasokan BBM ke Pulau Sabu tetap lancar dan stok yang tersedia di daerah itu cukup untuk beberapa pekan ke depan.
"Saya kaget kalau harga BBM sampai Rp 40.000 per botol karena pasokan ke Sabu tidak ada masalah dan stok tetap terjaga. Saya juga tidak tau di wilayah mana harga BBM begitu tinggi," kata Fanda Chrismianto seperti ditulis Antara, Rabu (14/12).
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat ini mencapai Rp 40.000 per botol kemasan besar dengan ukuran 1,5 liter.
Ketua DPRD Sabu Raijua Paulus Tuka mengatakan, harga jual BBM di tangan pengecer ini sudah menjadi langganan tetap menjelang pergantian tahun atau pada musim hujan.
"Sejak akhir November sampai awal Desember 2016 ini, harga BBM di tingkat pengecer terus bergerak naik. Alasannya takut stok habis. Padahal pasokan BBM ke Sabu masih normal dan stok BBM memang cukup selama ini," kata Paul Tuka.
Wakil Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke secara terpisah juga mengakui adanya kenaikan BBM yang sangat drastis.
"Kami dengan polisi dan tentara sedang melakukan sidak, tetapi belum menemukan adanya penimbunan. Tapi dengan kondisi ini, kami masih yakin ada penimbunan," kata Nikodemus.
Fanda Chrismianto menambahkan, pasokan BBM ke Pulau Sabu setiap bulan sebanyak 200 ribu liter premium dan 70 ribu liter solar.
Menurut dia, sampai dengan posisi 9 Desember 2016, stok BBM yang ada di Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) masih sebanyak 22 ribu liter Premium dan Pertamax 3.800 liter serta BBM jenis Solar 13 ribu liter.
Artinya, stok BBM baik Premium, Solar dan Pertamax masih cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan di daerah itu. "Sementara harga jual di APMS sesuai peraturan presiden yakni BBM satu harga untuk seluruh Indonesia," katanya menjelaskan.
Karena itu, menaikkan harga dengan alasan stok berkurang, sama sekali tidak benar, karena stok BBM tetap ada dan pasokan ke daerah itu tetap lancar.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk membeli BBM pada APMS, yang telah disediakan dan tidak bergantung pada pengecer.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaSebelum SPBU dibuka antrean kendaraan pengantre sudah berjejer panjang, meskipun sudah dilakukan pembagian jalur antrean.
Baca SelengkapnyaTak hanya SPBU Pertamina, dan Shell yang mengalami kenaikan harga, harga BBBM di SPBU BP AKR mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaDaftar perbandingan harga BBM di berbagai operator SPBU.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM di SPBU swasta yang naik per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca Selengkapnya