Pertamina klaim masyarakat mulai beralih dari Premium ke Pertamax
Merdeka.com - Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai meninggalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Hal ini dibuktikan dari data konsumsi dalam tiga bulan dari Juli hingga September.
"Juli sampai Agustus Premium trennya turun terus. Pada Juli, Premium 64.600 kiloliter (KL) perhari. Kemudian, Agustus turun menjadi 55.400 KL dan September 50.500 KL per hari," ujar Wianda di Jakarta, Kamis (29/9).
Wianda menegaskan masyarakat saat ini lebih memilih bahan bakar yang lebih bagus dari Premium seperti Pertamax dan Pertalite. Alasannya, selisih atau disparitas harganya sangat kecil dari harga jual Premium.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Kapan Pertamina menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Bagaimana menghitung konsumsi BBM? Untuk menentukan konsumsi bahan bakar menggunakan metode full to full, pertama-tama catat angka odometer pada saat mengisi tangki bensin hingga penuh. Setelah itu, catat angka odometer lagi setelah melakukan pengisian ulang. Hitung selisih antara kedua angka tersebut dan bagi dengan jumlah liter bahan bakar yang diisi ulang.
-
Siapa yang mencatat lonjakan konsumsi BBM? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Bagaimana Pertamina memastikan BBM subsidi tepat sasaran? Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 Kg,' terang Riva.
Konsumsi Pertamax terus naik pada Juli mencapai 14.400 KL, Agustus 14.200 KL dan September 15.700 kl. Sedangkan, konsumsi Pertalite pada Juli 14.700 KL, Agustus 19.200 KL, dan September sudah mencapai 25.200 KL.
"Dan ternyata konsumen carinya Pertalite terus, dan mereka minta kapan Pertalite bisa masuk ke kota kita. Sekarang SPBU di Papua, Kalimantan, Gorontalo, semua sudah sedia Pertalite. Sekarang sudah ada 4.341 SPBU yang ada Pertalite-nya setelah sekitar 1 tahun launching," jelasnya.
Selain itu, penjualan Solar jenis baru berlabel Dexlite juga mengalami kenaikan yang luar biasa. Padahal, Dexlite baru diluncurkan pada April 2016. "Waktu awal-awal agak tersendat, kita pikir masyarakat belum mau konsumsi Dexlite. Pada Juli masih 230.000 KL per hari, trus Agustus 486.000 KL, dan september 620.000 KL. Ini ada di 500-an SPBU. Teman-teman YLKI mengatakan, masyarakat punya hak untuk diberikan pilihan. Kita tidak bisa menjuruskan ke satu jenis BBM," pungkasnya.
Sebagai Informasi, harga Premium turun per 1 April 2016 sampai bulan ini menjadi sebesar Rp 6.450 per liter dan di daerah sekitar Rp 6.550. Sedangkan harga Bio Solar Rp 5.150 per liter dan Minyak Tanah Rp 2.500 per liter.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaSelama tepat dua minggu penjualan, rata-rata penyaluran Pertamax Green 95 kepada konsumen mencapai 300 liter per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat dari proses pendaftaran di seluruh pangkalan resmi yang dikelola Pertamina.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaSPBU swasta semisal milik Shell Indonesia dan BP AKR telah lebih dulu menaikan harga BBM sejenis per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca Selengkapnya