Pertamina pastikan seluruh pembangunan kilang rampung di 2023
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) fokus pada pembangunan kilang baru dan pengembangan kilang eksisting untuk menunjang ketahanan energi nasional. Ditargetkan produksi minyak bisa mencapai 2 juta barel per hari pada 2023.
"Kami optimistis pada akhir 2023, seluruh pembangunan kilang Pertamina akan selesai. Ini menjadi dua tahun lebih cepat dari yang ditargetkan pemerintah. Nantinya, kilang Pertamina akan jadi yang paling modern di Asia Tenggara," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rahmad Hardadi dalam acara Pertamina Energy Forum dikutip dari Antara, Rabu (14/12).
Rahmad menyebut strategi Pertamina dalam memenuhi target produksi minyak pada 2023 antara lain optimalisasi infrastruktur yang ada, peningkatan kapasitas kilang eksisting (Refinery Development Master Plant, RDMP), pembangunan kilang baru (New Grass Roots Rifenery, NGRR), serta revitalisasi kilang yang sudah ada.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa yang Pertamina capai terkait dekarbonisasi di tahun 2023? Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e. Penurunan emisi tersebut dicapai sepanjang tahun 2023 yang berasal dari proses operasional di internal Pertamina Group.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
Selain itu, Pertamina juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk investasi pada infrastruktur kilang minyak.
Direktur Marketing Pertamina M Iskandar menjelaskan Pertamina berpeluang besar dalam mengembangkan bisnis di sektor hilir migas di tengah melemahnya harga minyak dunia.
Dia menyebut terobosan Pertamina dalam membuat alternatif jenis BBM baru seperti pertalite, pertamax Turbo, dan bright gas 5,5 kilogram merupakan beberapa strategi untuk mengembangkan bisnis hilir migas.
Founder and Chairman FACTS Global Energy (FGE) Fareidun Fesharaki berujar kondisi pasar BBM di Asia yang tumbuh secara moderat dan akan diikuti oleh peningkatan konsumsi BBM di Indonesia tidak perlu dikhawatirkan. Dia optimistis Pertamina dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan tuntasnya proyek-proyek pengembangan infrastruktur kilang dan pembangunan kilang baru.
"Strategi yang dijalankan Pertamina sudah benar, apalagi mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Tahun 2025 nanti, Pertamina diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan Indonesia menjadi yang paling berpengaruh di kawasan Asia Tenggara," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPeremajaan alat pabrik jadi salah satu hal penting untuk meminimalisir risiko. Menurutnya, kondisi peralatan pabrik terus menurun seiring waktu dan penggunaan.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pertagas telah mengoperasikan 63 ruas pipa sepanjang 2.930 km di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaSeluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG)
Baca Selengkapnya