Pertamina Power Indonesia Bakal Produksi Baterai Sel Kendaraan Listrik
Merdeka.com - PT Pertamina Power Indonesia akan memproduksi baterai sel dalam proyek kendaraan listrik berbasis baterai. Anak perusahaan Pertamina ini akan bekerja sama dengan perusahaan lain yang sudah biasa memproduksi kendaraan listrik.
"Belum ada satu institusi yang membuat baterai sel, kita akan bekerja sama dengan yang patner bisa membangun EV Battery (kendaraan listrik)," kata Direktur Utama PT Pertamina Power Indonesia, Heru Setiawan dalam BUMN Media Talk berjudul EV Battery: Masa Depan Ekonomi Indonesia, secara virtual, Jakarta, Selasa (2/2).
Dalam hal ini, Pertamina Power akan membuat baterai pack yang merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik sebagai salah satu komponennya. Sebab dalam bisnis kendaraan listrik berbasis baterai ini juga terdapat industri pelengkap lainnya seperti dashboard, kaca, dan sebagainya yang merupakan turunan dari produk petrochemical.
-
Apa yang PLN lakukan untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik? “PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan,“ kata Darmawan.
-
Apa peran nikel untuk baterai kendaraan listrik? 'Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia, memainkan peran kunci dalam menyediakan nikel berkualitas yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai lithium-ion, yang merupakan komponen vital untuk baterai kendaraan listrik. Nikel meningkatkan densitas energi baterai yang sangat penting untuk meningkatkan jangkauan dan efisiensi EV,'
-
Siapa yang berkomitmen menurunkan emisi karbon melalui pengembangan ekosistem kendaraan listrik? Mewakili Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatkan, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon 358 juta ton CO2 ekuivalen di tahun 2030.
-
Apa program Kemenkop UKM untuk membantu UMKM masuk ke rantai pasok industri kendaraan listrik? Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, ajang INABUYER merupakan peluang bagi UMKM sebagai start up, dealer, bengkel konversi, jasa swap baterai atau pengisian listrik dan rantai pasok komponen.
-
Berapa harga baterai mobil listrik? Harga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan.
-
Dimana Perusda MBS diharapkan untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
Dalam industri ini, produsen listrik juga akan melakukan penyesuaian komponen kendaraan. Sebab baterai sebagai salah satu komponennya memiliki bobot yang tidak ringan.
"Mobil yang sekarang tidak terlalu berat, EV ini akan berat, makanya komponen lainnya akan dikurangi beratnya," kata dia.
Kelola Kilang Minyak
Selain itu, pihaknya juga akan mengelola kilang-kilang minyak yang ada untuk membuat komponen yang diproduksi dari petrochemical. Produk turunan ini nantinya bisa digunakan untuk membuat komponen mobil lainnya. Sehingga diharapkan bisa mengurangi ketergantungan impor produk petrochemical.
"Ini sejalan dengan kilang kita yang akan diproduksi buat petrochemical untuk membuat komponen mobil dari body sampai ban, ini diharapkan bisa mengurangi ketergantungan kita dengan impor," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menuturkan, ekosistem kendaraan listrik ini akan menyatukan seluruh proses produksi mobil listrik
Baca SelengkapnyaHadirnya pabrik katoda LG di Batang menjadi integrasi pembangunan hulu dan hilir ekosistem baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaDengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi peresmian pabrik tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat memiliki 6,2 juta pengguna kendaraan listrik roda dua dan 1 juta pengguna kendaraan listrik roda empat, menambah keunggulan kompetitif.
Baca SelengkapnyaIndonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPermintaan baterai lithium ion diperkirakan akan meningkat lantaran meroketnya kebutuhan akan kendaraan listrik dan penyimpanan energi.
Baca SelengkapnyaDalam insentif itu, kendaraan listrik harus diproduksi langsung di Indonesia dengan persentase TKDN minimal 40 persen.
Baca SelengkapnyaSudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).
Baca SelengkapnyaAdopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan dukungan pembangunan ekosistemnya termasuk kebijakan yang berpihak dan fasilitas catu daya baterainya.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah mulai menapaki jejak sebagai pemain global dalam rantai pasok EV dunia,
Baca SelengkapnyaVolkswagen dan Ford Tertarik Investasi EV di Indonesia
Baca Selengkapnya