Pertamina prediksi konsumsi BBM akhir tahun naik 10 persen
Merdeka.com - Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) pada akhir tahun tidak terlalu aktif ketimbang mudik lebaran. Diperkirakan kebutuhan BBM hanya setengah dari kenaikan konsumsi pada saat mudik lebaran.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengatakan, kebutuhan akan BBM akhir tahun diprediksi akan naik 10 persen dari konsumsi harian normal. Jumlah ini 10 persen lebih sedikit dibanding kebutuhan akan lebaran pada beberapa waktu lalu.
Sekedar informasi, penyaluran harian premium pada hari-hari normal sekitar 72.000 kiloliter (KL) per hari, solar sebesar 35.000 KL dan Avtur sebesar 13.000 KL per hari.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana Pertamina memastikan stok BBM cukup untuk tahun baru ? 'Secara nasional, coverage-nya lebih dari cukup. Yang perlu diperhatikan adalah daerah rawan atau daerah yang jauh, perlu menjadi perhatian,' kata Tutuka.
"Kalau akhir tahun relatif tidak seperti di hari raya. Karena kegiatan mudiknya seaktif hari raya. Sehingga kenaikan 20 persen saat lebaran, kalau natal kenaikan 10 persen," ujar Dwi kepada merdeka.com di Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (27/11).
Kendati diprediksi turun, perseroan tetap melakukan antisipasi jelang libur akhir tahun dan natal. Hal ini untuk menghindari kejadian akan kurangnya pasokan BBM seperti yang terjadi pada lebaran lalu.
"Antisipasi tetep ada dan kita lakukan pengamanan jalur mudik. Kita sudah koordinasi denganKepolisian, Kementerian Perhubungan dan Kementerian ESDM," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan sebesar 6 persen secara agregat.
Baca SelengkapnyaLonjakan ini terjadi seiring lonjakan permintaan dua jenis BBM saat lebaran.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaAngka konsumsi BBM jenis Pertalite dan Pertamax (RON 92) pada periode mudik lebaran 2023 melonjak 6,4 persen.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaPertamina antisipasi lonjakan permintaan gas LPG 3 kg.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya"Untuk itu pertamina menambah pasokan yang sangat lebih dari cukup,” kata Nicke
Baca SelengkapnyaKemudian harga BBM non-subsidi jenis Pertamax Green 95 tetap dijual Rp13.900 per liter.
Baca Selengkapnya