Pertamina raup Rp 11 T dari sektor hulu sepanjang 2015
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) memperkirakan laba bersih dari sektor hulu sekitar USD 800 juta atau setara Rp 11,04 triliun pada 2015. Produksi hulu Pertamina hingga akhir tahun lalu mencapai 607.000 barel setara minyak per hari naik sekitar 11 persen dibandingkan periode sama pada 2014.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan kontribusi terbesar minyak dan gas Pertamina berasal dari PT Pertamina EP. Produksi minyak Pertamina EP tahun lalu mencapai 100.555 barel per hari dari target 115.100 barel per hari. Sedangkan produksi gas sebesar 1.015 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 97 persen dari target 1.052 MMSCFD.
Dengan harga minyak rata-rata USD 48 - USD 50 per barel terjadi penurunan laba dari sektor hulu. Pada 2014, kontribusi hulu terhadap laba bersih perusahaan sekitar USD 1,3 miliar dengan porsi sekitar 90 persen terhadap total laba bersih.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
"Untuk 2015, porsi antara hulu dan hilir komposisinya sekitar 50:50, kontribusi hulu sekitar USD 800 juta," kata Dwi di Jakarta, Senin (1/2).
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Puponegoro menegaskan Pertamina telah memiliki sejumlah ladang migas di luar negeri yang berada di Aljazair, Malaysia, dan Irak. Aset perusahaan di Irak adalah TSC West Qurna dengan hak partisipasi 10 persen bekerja sama dengan Exxon, Petrochina, Shell, dan South Oil Co.
"Produksi minyak saat ini di blok tersebut 450.000 barel per hari dan akan mencapai puncak pada 2022 sebesar 1,6 juta barel," kata Wianda.
Di Malaysia, kata dia, perseroan memiliki enam kontrak bagi hasil, yaitu di offshore Sabah dan Sarawak dengan operator Murphy dan Shell. Perseroan juga memiliki 11 lapangan migas, empat struktur dalam pengembangan, 14 struktur temuan dan 16 prospek eksplorasi. Hak partisipasi Pertamina di ladang migas Malaysia terdiri atas 24 persen untuk Blok K dan Blok H, 18 persen di Blok P, dan 25,5 persen untuk Blok SK 309, SK311, dan SK314A.
"Di ladang migas Aljazair, kami tahun ini mendapat izin dari Alnaft (badan regulasi minyak dan gas bumi Aljazair) untuk memproduksi migas dari lading MLN (Menzel Lejmat North) melalui PT Pertamina Algeria sebesar 54.300 BOEPD, naik 39,2 persen dibandingkan produksi tahun lalu 39.000 BOEPD," jelas dia.
Apalagi izin tersebut keluar di tengah anomali harga minyak mentah dunia. Pemerintah Aljazair saat ini justru menahan produksi minyak nasionalnya yang rata-rata 1,37 juta barel per hari.
"Ini membuktikan bahwa Pertamina sebagai mitra yang bisa diandalkan. Tiap tahun Pertamina mengajukan rencana pengembangan (plan of development/PoD dan plan of budgeting/ PoB)," tegas dia.
Aset Pertamina di Aljazair terdiri atas tiga lapangan, yaitu MLN dengan hak partisipasi 65 persen, EMK dengan hak partisipasi 6,9 persen, dan di Orhud dengan hak partisipasi 3,73 persen. Menurut dia, peluang untuk menggenjot produksi minyak di Aljazair cukup besar. Pertamina pun memiliki kemampuan dan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Alnaft dan Sonotrach, perusahaan migas nasional Aljazair. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca Selengkapnya