Pertamina sebut harga BBM Vivo lebih murah karena pom bensinnya masih sedikit
Merdeka.com - Sejak diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Vivo kerap dibanding-bandingkan dengan milik Pertamina. Sebab, harga yang dipatok SPBU Vivo lebih murah dibandingkan milik Pertamina.
Harga pada SPBU Vivo yang menjual BBM dengan RON 89 seharga Rp 6.100. Sementara, harga BBM jenis Premium dengan RON 88 milik Pertamina dijual Rp 6.450 per liter di Jawa, di luar Jawa Rp 6.550 per liter.
Direktur Pemasaran Pertamina, Muchammad Iskandar, menilai PT Vivo Energy Indonesia bisa menjual harga BBM lebih murah karena masih mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dalam jumlah sedikit. Sementara, Pertamina sudah mengoperasikan ribuan SPBU.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
"Vivo jadi gini, kita punya outlet yang tersebar ke seluruh nusantara itu 6.300 SPBU. APMS kan diubah juga jadi SPBU. Kalau dibanding satu ini ya tidak sebanding lah," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/11).
Dia melanjutkan, ke-6.300 SPBU milik Pertamina ini bahkan sudah mencapai pelosok Tanah Air. Sehingga, beban operasional pun tidak lah kecil.
"Tidak sebanding sama sekali, dengan 6.300 di seluruh Indonesia yang sampai ke pelosok. Ini supaya fairness-nya diangkat. 1:6.300 ya enggak sebanding. Lokasinya (Vivo) di pusat keramaian lagi."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Vivo mengalami penurunan hari ini, Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaMeski harga BBM Vivo naik, ada harga promo khusus bagi pelanggan setia.
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Revvo 90 kini ditawarkan seharga Rp11.995 per liter, turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12.990 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaTak hanya Pertamina, harga BBM di SPBU Vivo pun mengalami kenaikan mulai hari ini atau 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBBM rendah sulfur yang selama ini diproduksi Pertamina, seperti Pertamax Turbo dan Pertamina Dex mengandung BBM rendah sulfur dengan 50 ppm.
Baca SelengkapnyaDaftar perbandingan harga BBM di berbagai operator SPBU.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM di SPBU swasta yang naik per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaShell Indonesia disebut kalah saing dengan Pertamina yang mendominasi sektor minyak di Indonesia.
Baca Selengkapnya