Pertamina targetkan kapasitas PLTP naik 14 persen tahun depan
Merdeka.com - Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), menargetkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) naik sebesar 14 persen per tahun mulai 2017. Saat ini kapasitas terpasang PLTP yang dikelola PGE mencapai 532 megawatt (MW) dan akan menjadi 1.037 MW pada 2021.
Direktur Hulu PT Pertamina, Syamsu Alam mengatakan Pertamina akan terus mengembangkan seluruh wilayah kerja panas bumi yang dimiliki, baik yang masih tahap eksplorasi maupun yang sudah menjadi proyek.
"Beberapa project adalah multi years dan ada yang sudah beroperasi komersial (CoD) tahun ini maupun akan CoD tahun depan," ujar Syamsu seperti dikutip Antara, Jumat (23/12).
-
Mengapa Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Melalui groundbreaking Lumut Balai Unit 2 ini, Pertamina Geothermal Energy telah membuktikan keseriusannya dalam pengembangan potensi panas bumi di Indonesia. Kami optimis kedepannya Pertamina Geothermal Energy mampu mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global maupun di Indonesia,' ungkap Nicke.
-
Bagaimana Pertamina Geothermal Energy membangun PLTP Lumut Balai Unit 2? 'Setelah groundbreaking kami akan akselerasi ke tahap desain engineering, pengeboran pondasi Fluid Collection and Reinjection System (FCRS) serta persiapan jalur transmisi,' ungkap Julfi.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kapan PLTP Lumut Balai Unit 2 beroperasi? Lebih lanjut Julfi menyampaikan bahwa proyek ini ditargetkan untuk beroperasi pada akhir tahun 2024.
Pada 2017, Pertamina menargetkan dua PLTP akan bisa beroperasi komersial, yakni PLTP Ulubelu Unit 4 berkapasitas 55 MW dan PLTP Karaha Unit 1 berkapasitas 30 MW. Dengan tambahan 85 MW, kapasitas terpasang PLTP Pertamina pada akhir 2017 akan menjadi 617 MW.
PGE saat ini menjalankan sejumlah proyek panas bumi. Lima proyek PLTP adalah Kamojang, Karaha, Lahedong, Ulubelu dan Lumui Balai. Dua proyek steam field, yakni Sungai Penuh dan Hululais.
Selain itu, terdapat empat wilayah kerja pertambangan panas bumi yang masih dalam tahap eksplorasi, yakni Seulawah, Bukit Daun, Margabayur dan Lawu.
Direktur Utama PGE, Irfan Zainuddin menjelaskan kapasitas pembangkit PGE saat ini mencapai 532 MW seiring beroperasinya PLTP Lahendong Unit 6 berkapasitas 20 MW pada 9 Desember 2016.
"Kami percepat pengoperasian PLTP Lahendong Unit 6 dari seharusnya pada 2017," kata Irfan.
PGE pada Juli 2016 telah mengoperasikan PLTP Ulubelu Unit 3 berkapasitas 55 MW. Total kapasitas pembangkit panas bumi Pertamina saat ini berasal dari PLTP Kamojang 235 MW, Lahendong 100 MW, Ulubelu 165 MW dan Sibayak 12 MW.
Menurut Irfan, secara umum PGE bisa mencapai target-target yang ingin dicapai sepanjang 2016. Bahkan, ada sejumlah proyek seperti PLTP Lahendong Unit 6 yang lebih cepat dari target.
"Namun akibat longsor yang terjadi di Lumut Balai, Sulawesi Selatan dan Hululais, Bengkulu, CoD-nya agak sedikit mundur," ungkapnya.
PGE menguasai 15 wilayah kerja panas bumi yang tersebar di seluruh Indonesia. Kewajiban pemegang wilayah kerja untuk mengembangkan lapangan tersebut.
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Abadi Purnomo mengatakan Pertamina sebagai BUMN merupakan motor penggerak ekonomi dan pembangunan sudah selayaknya menjadi pionir pengembangan panas bumi di Indonesia.
Pertamina merupakan satu-satunya BUMN yang mempunyai kapabilitas di bidang panas bumi, baik dari sisi penguasaan teknologi, sumber daya manusia maupun pendanaan. Pasalnya, perseroan sudah sejak era 1980 berkecipung dibidang panas bumi.
"Sudah seyogianya Pertamina diberikan peran lebih besar lagi untuk dapat mengembangkan panasbumi," pungkas Abadi.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.
Baca SelengkapnyaDalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaPLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung bauran EBT, terutama dengan sumber daya air.
Baca SelengkapnyaTerminal ini siap mendukung distribusi LPG melalui transportasi darat maupun laut dengan lebih efisien.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaPertamina melakukan berbagai upaya dalam melaksanakan misi pelayanan kebutuhan energi masyarakat hingga seluruh pelosok negeri.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaPLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca Selengkapnya