Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertamina tetap pasok Solar campur 20 persen minyak sawit untuk Freeport

Pertamina tetap pasok Solar campur 20 persen minyak sawit untuk Freeport freeport. ©2018 liputan6.com

Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengundang PT Freeport Indonesia untuk membahas kesiapan perusahaan tambang tersebut menggunakan biodiesel 20 persen (B20). Selain Freeport, rapat tersebut juga dihadiri oleh PT Pertamina (Persero).

Direktur Logistik Supply Chain dan Infrastruktur PT Pertamina, Gandhi Sriwidodo mengatakan, pihaknya tetap akan memasok B20 untuk Freeport. Nantinya, B20 tersebut akan digunakan untuk operasional Freeport yang berada di kaki gunung atau tidak terkena temperatur -3 derajat Celsius.

"Freeport tetap diminta untuk semaksimal mungkin menggunakan B20. Nanti kan ada solusi begini, yang di bawah, yang di darat yang tidak terpengaruh temperatur akan dilayani Pertamina melalui depotnya," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (3/9).

Orang lain juga bertanya?

Ghandi mengatakan, depot milik Pertamina di Timika nantinya akan ditugaskan memasok B20 untuk bagian perusahaan di kaki gunung. Sementara untuk Grasberg (kawasan dengan suhu -3 derajat Celcius) masih akan dikaji.

"Bagian bawah gunung, di kotanya. Kan ada temperatur normal dan ada yang di Grasberg. Grasberg masih dikaji dulu. Sementara ini yang di bawah itu yang tidak terpengaruh suhu -3 derajat C itu akan disupply oleh Pertamina dari depot terminal Pertamina di Timika," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, beberapa sektor seperti alat utama sistem persenjataan (alutsista), pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), dan alat tambang PT Freeport Indonesia masih dibebaskan dari penggunaan B20. Alasannya, sektor tersebut masih membutuhkan audit secara mendalam.

"Katanya karena Freeport karena alasan ketinggian. Katanya bisa menyebabkan beku CPOnya. Kita bilang audit, kalau audit tidak mendukung, ya tidak bisa. Harus pakai dia," ujar Menko Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (1/9).

Sementara itu, untuk alutsista milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan diberikan waktu selama 2 bulan untuk menyesuaikan sejak peluncuran B20 dilakukan pemerintah. Usai masa audit 2 bulan dilakukan, maka TNI wajib melaporkan hasilnya kepada pemerintah.

"TNI memang meminta kalau untuk angkutan B20 orang, barang bisa dilakukan. Tapi untuk alat tempurnya masih minta diaudit dua bulan dari sekarang tapi enggak apa-apa. Tapi kita harapkan yang audit punya kredibilitas bagus," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masyarakat Risau Isu Pertalite Dihapus dan Diganti Pertamax Green, Pertamina Beri Penjelasan Begini
Masyarakat Risau Isu Pertalite Dihapus dan Diganti Pertamax Green, Pertamina Beri Penjelasan Begini

Sampai dengan saat ini belum ada perintah untuk menghentikan penyaluran Pertalite.

Baca Selengkapnya
Pertalite Tak Jadi Dihapus, Tahun Depan Masih Disiapkan 33 Juta Kiloliter
Pertalite Tak Jadi Dihapus, Tahun Depan Masih Disiapkan 33 Juta Kiloliter

Konsumsi BBM terus meningkat selepas pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Hore! Menteri Arifin Pastikan Pertalite Masih Ada sampai 2024
Hore! Menteri Arifin Pastikan Pertalite Masih Ada sampai 2024

Hal ini menjawab kegelisahan masyarakat terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM subsidi jenis Pertalite pada 2024.

Baca Selengkapnya
Ramai Isu BBM Pertalite Dihapus, Pertamina Akhirnya Jawab Begini
Ramai Isu BBM Pertalite Dihapus, Pertamina Akhirnya Jawab Begini

Hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta kiloliter.

Baca Selengkapnya
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Menteri Arifin Tasrif Jawab Isu Pertalite Bakal Dihapus 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya
Menteri Arifin Tasrif Jawab Isu Pertalite Bakal Dihapus 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya

Dalam hal ini, Arifin memberikan beberapa catatan dari wacana yang berkembang di publik.

Baca Selengkapnya
Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Pertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.

Baca Selengkapnya
Pertashop Diminta Jangan Dihilangkan: Gerakkan Ekonomi Desa dan Pelosok Indonesia
Pertashop Diminta Jangan Dihilangkan: Gerakkan Ekonomi Desa dan Pelosok Indonesia

Melalui Pertashop, masyarakat bisa mendapatkan BBM dengan harga standar dengan lokasi yang terjangkau.

Baca Selengkapnya
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam

Bahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah
Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.

Baca Selengkapnya
Pertamina: Indonesia Tak Bergantung BBM dari Timur Tengah
Pertamina: Indonesia Tak Bergantung BBM dari Timur Tengah

Pertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.

Baca Selengkapnya