Pertemuan 10 gubernur bank sentral di Bali vital perbaiki ekonomi
Merdeka.com - Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Executives Meeting of East Asia and Pasific Central Banks (EMEAP) 2016. Pertemuan EMEAP dilaksanakan hari ini di Nusa Dua, Bali.
Selain pertemuan tersebut, para gubernur bank sentral ini juga akan mengadakan seminar internasional bersama esok hari, untuk membahas kondisi perekonomian terkini. Dalam pertemuan tersebut, 10 perwakilan Bank Sentral antara lain dari Australia, China, Hong Kong, Jepang, Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, dan Thailand direncanakan hadir.
Kepala Riset NH Korindo, Reza Priambada, berharap pertemuan para gubernur bank sentral ini dapat menghasilkan suatu kebijakan komprehensif dalam mengantisipasi pelemahan ekonomi. Sebab, menurutnya, kondisi ekonomi saat ini tengah rentan.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Siapa yang melakukan kesalahan? Semua anak adam (manusia) melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah orang yang bertobat'
-
Kata-kata serba salah apa yang menjelaskan tentang kesalahan di masa lalu? Hanya karena seseorang punya kesalahan di masa lalu, bukan berarti semua yang dia lakukan saat ini selalu salah di matamu.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa Indonesia sering alami bencana alam? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk.
"Salah ambil kebijakan krisis bisa saja terjadi, namun, tidak kalau kebijakan yang dibuat benar. Malah pemulihan bakal terus terjadi," ujarnya di Bali, Minggu (31/7).
Ekonom Mandiri Sekuritas, Leo Putra Rinaldy, menambahkan pertumbuhan ekonomi dunia saat ini bergantung pada negara-negara maju. Imbasnya, pertumbuhan ekonomi dunia tidak segesit sewaktu negara berkembang masih memegang peran.
"Pertumbuhan ekonomi negara maju dulu tidak banyak bergerak, karena yang jadi motor perkembangan adalah negara berkembang, tapi saat ini berbeda," ucapnya.
"Pertumbuhan ekonomi (dunia) ke depannya tidak bisa diharapkan naik drastis, dari yang rata-rata 4 hingga 5 persen, kini mungkin sekitar 2-3 persen saja. Namun, menurut saya ini merupakan tantangan bagi para pembuat kebijakan," lanjut dia.
Diharapkan, pertemuan para pemimpin tertinggi bank sentral se-Asia Pasifik ini bakal melahirkan kebijakan untuk memperbaiki krisis ekonomi dunia.
Nama-nama besar yang hadir dalam pertemuan tersebut seperti, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda, Gubernur Bank of Korea Juyeol Lee, Gubernur Bank Negara Malaysia Muhammad Ibrahim dan Gubernur Bank of Thailand Veerathai Santiprabhob. Sementara untuk join seminar BI-FRBNY, juga akan dihadiri Presiden Federal Reserve Bank of New York William C Dudley, dan mantan Wakil Presiden Boediono.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca Selengkapnya