Pertumbuhan Ekonomi 2021 Diprediksi Melambat Imbas Penerapan PPKM Darurat
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 diproyeksi melambat. Penyebabnya ialah meningkatnya laju penyebaran Covid-19 di pertengahan tahun, yang membuat pemerintah menerapkan PPKM darurat.
Dalam bahan paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang disampaikan di rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (12/), pertumbuhan ekonomi tahun ini diproyeksi berada di kisaran 3,7 hingga 4,5 persen saja, lebih rendah dari prediksi sebelumnya yaitu 4,5 hingga 5,3 persen.
"Pertumbuhan ekonomi semester I sekitar 3,1-3,3 persen dan keseluruhan tahun diproyeksi 3,7-4,5 persen setelah menyesuaikan dinamika lonjakan kasus Covid-19 sejak pertengahan Juni," demikian dikutip Liputan6.com.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Kemudian, dengan adanya PPKM darurat, tingkat konsumsi masyarakat diproyeksi melambat. Pemulihan ekonomi akan tertahan dan pertumbuhan ekonomi kuartal III diprediksi melambat ke 4-5,4 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memaparkan, ekonomi 2021 diproyeksi hanya mencapai 3,8 persen setelah penerapan PPKM darurat.
Sebelumnya, BI meramalkan pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di rentang 4,1-5,1 persen, turun dari proyeksi awal 4,3-5,3 persen.
"Asessment BI sementara dengan sebulan pelaksanaan PPKM Darurat maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan 3,8 persen. Kita terus monitor perkembangannya secara keseluruhan," kata Perry.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPengenaan pajak pada sejumlah barang berwujud yang meliputi elektronik, fesyen hingga otomotif akan berdampak pada penjualan.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif PPN tersebut diproyeksikan berdampak negatif terhadap ekonomi baik pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah riil buruh.
Baca SelengkapnyaEkonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaNegara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3 persen pada periode April-Juni atau kuartal kedua 2024.
Baca Selengkapnya