Pertumbuhan ekonomi China sentuh titik terendah dalam 25 tahun
Merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi China masih melemah dan menyentuh level terendah dalam 25 tahun terakhir. Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia, pertumbuhan ekonomi China tercatat hanya tumbuh 6,9 persen pada 2015 lalu. Melemahnya pertumbuhan ekonomi China terjadi karena pergeseran penopang ekonomi dari sektor manufaktur ke sektor jasa.
Ekonomi China tercatat tumbuh 6,8 persen pada kuartal IV 2015, angka ini tak beranjak dari pertumbuhan periode yang sama pada tahun lalu. Pengumuman data pertumbuhan ekonomi ini resmi di rilis hari ini.
Sebenarnya, angka pertumbuhan ekonomi China ini tidak terlalu mengejutkan. Beberapa kalangan sudah memperkirakan China akan mengalami perlambatan pada tahun ini. Menurut jajak pendapat Reuters, banyak ekonom memperkirakan perekonomian China hanya akan tumbuh 6,9 persen pada 2015, turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 7,3 persen.
-
Apa yang China lakukan untuk mengatasi keterlambatan teknologi? Selanjutnya, penggunaan mata uang Dollar sebagai alat pembayaran Internasional menurut China hal tersebut digunakan AS untuk persenjataan mata uang agar posisi ekonomi terbesar dan pertama tetap dipegang oleh AS.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Di mana pangsa pasar iPhone di China menurun? Apple keluar dari lima merek ponsel teratas di Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2024, dengan pangsa pasar yang hanya 13,7 persen.
-
Kenapa penjualan iPhone di China menurun? Setidaknya, terdapat dua alasan mengapa penjualan Apple di Tiongkok tersebut menurun.
-
Kenapa Stasiun Luar Angkasa China rusak? 'Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,' ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
Tak hanya itu, sektor industri sekunder atau manufaktur China juga mengalami perlambatan menjadi hanya 6 persen pada 2015. Padahal tahun lalu sektor ini tumbuh mencapai 7,3 persen. Industri tersier atau sektor jasa China justru meningkat menjadi 8,3 persen dibanding tahun 2014 yang sebesar 7,8 persen.
"Ini adalah angka yang baik. Kami sudah tahu selama tiga tahun terakhir bahwa pihak berwenang di China melambatkan ekonomi," ujar Kepala Riset Ekonomi Asia, JP Morgan, Kahangir Aziz.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaMeski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.
Baca SelengkapnyaLoyonya perekonomian China dipengaruhi oleh terus melemahnya permintaan domestik. Kondisi ini diperparah oleh kinerja properti yang masih belum menggembirakan.
Baca SelengkapnyaTingkat pengangguran penduduk China berusia 16 hingga 24 tahun di daerah perkotaan naik menjadi 21,3 persen bulan lalu.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei swasta menunjukkan sektor properti yang dilanda krisis.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk China menjadi keunggulan kompetitif bagi pertumbuhan industri dan tenaga kerja murah.
Baca SelengkapnyaNegara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3 persen pada periode April-Juni atau kuartal kedua 2024.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca Selengkapnya