Pertumbuhan Ekonomi Dinilai Bisa Capai 3,5 Persen Tahun Ini
Merdeka.com - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 3,2 persen di 2021. Sementara pada 2022 prediksinya ekonomi Indonesia tumbuh 5,9 persen.
Padahal pada Juli, IMF masih memprediksi PDB Indonesia 2021 berkisar 3,9 persen (yoy) dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,3 persen.
Menanggapi, Ekonom sekaligus Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah, meyakini Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 bahkan bisa melebihi proyeksi IMF, yakni dikisaran 3,5 – 4,5 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
"Justru sebaliknya Saya meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 Masih bisa Lebih baik di kisaran 3,5 persen hingga 4,5 persen," kata Piter kepada Liputan6.com, Kamis (14/10).
Namun, prediksinya tersebut bisa tercapai jika di Indonesia tidak terjadi gelombang ketiga pandemi covid-19. "Dengan asumsi tidak terjadi gelombang ketiga pandemi," imbuhnya.
Menurut Piter prediksi tersebut dipengaruhi oleh 3 hal, pertama, dia menilai unsur basis yang rendah (low-base effect) sangat berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
"Pertama karena masih ada low base effect. Pertumbuhan yang negatif pada tahun lalu akan membuat pertumbuhan kecil ditahun ini akan terhitung besar," ujarnya.
Kedua, dipengaruhi mulai pulihnya ekonomi di kuartal II dan IV. Meskipun sebelumnya Pemerintah menerapkan PPKM darurat, namun pertumbuhan ekonomi tetap positif di kuartal III. "Ketiga, ada support dari kenaikan harga komoditas. Indonesia terus mengalami surplus neraca perdagangan," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2021 mengumumkan, Indonesia berhasil menorehkan surplus neraca perdagangan sebesar 19,17 miliar secara kumulatif pada Januari-Agustus 2021.
BPS menyatakan Indonesia terus mengukir catatan surplus neraca perdagangan sejak 16 bulan terakhir. Padahal Indonesia terakhir kali mencatat defisit pada April 2020 lalu.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca Selengkapnya