Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terdongkrak Masyarakat Kelas Menengah Suka Jajan
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengakui bahwa konsumsi rumah tangga menengah ke atas menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga tahun 2022 yang tumbuh sangat kuat, yakni 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Kami melanjutkan kepercayaan ini pada kuartal keempat tahun ini dan pada tahun 2023," tutur Sri Mulyani dikutip dari Antara, Jumat (11/11).
Untuk itu, pemerintah akan terus menjaga inflasi agar dapat mempertahankan daya beli rumah tangga yang kuat saat ini. Sri Mulyani menyebutkan tren konsumsi rumah tangga menengah ke atas ke depannya berpotensi akan masih tumbuh kuat, salah satunya tercermin dari simpanan di bank.
-
Kapan tabungan orang kaya di atas Rp5 miliar meningkat pesat? Simpanan orang kaya itu meningkat pesat, lebih cepat dibandingkan dengan tabungan di bawah Rp5 miliar
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Jika melihat tabungan rumah tangga dengan nominal di atas Rp2 miliar dalam sistem perbankan, tingkat pertumbuhan tabungan golongan tersebut masih tumbuh dua digit, yakni 10 persen atau di atas tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara nasional.
Dengan demikian, rumah tangga kelas menengah ke atas masih memiliki daya beli.
"Ketika kita dapat mengelola pandemi, di saat itulah mengapa orang memiliki mobilitas yang lebih baik dan mulai menggunakan daya beli mereka," tambahnya.
Dari Sisi Investasi
Selain konsumsi rumah tangga, dirinya menegaskan investasi juga harus dipastikan cukup sehat agar bisa terus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi domestik.
Pada triwulan ketiga tahun ini, investasi yang terlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mampu tumbuh 4,96 persen (yoy) atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yakni 3,5 persen (yoy).
Oleh karena itu, Bendahara Negara akan memastikan inflasi domestik terus moderat atau cukup rendah agar momentum pertumbuhan terus berlanjut.
"Jadi bagi kami, bagaimana kami akan membangun momentum investasi. Jika ekonomi tumbuh stabil dan cukup tinggi, dunia usaha akan memiliki kepercayaan diri untuk berinvestasi," ucap Menkeu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSebenarnya anggaran perlindungan sosial juga dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi yang dinikmati hampir seluruh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui ada kelas menengah yang jatuh dalam jurang kemiskinan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaSaat ini jumlah kelas menengah masih sebesar 17,13 persen dari total populasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca Selengkapnya