Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Meroket 6 Persen di Kuartal II-2021
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2021 ini masih akan tertahan di angka negatif minus 1 persen hingga minus 0,1 persen. Meski demikian, capaian tersebut membaik dibanding triwulan sebelumnya berkat aktivitas ekonomi yang dibuka secara perlahan.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede pun mewajari proyeksi negatif tersebut, lantaran basis perhitungannya memakai tolak ukur pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 di level 2,97 persen. Menurut perhitungannya, ekonomi nasional pada triwulan awal tahun ini masih tumbuh negatif pada kisaran minus 2 persen hingga minus 1 persen.
"Kita lihat aktivitas ekonomi di kuartal I tahun ini juga lebih tinggi di kuartal IV tahun lalu. Tetapi kondisinya kalau dilihat di bulan Januari, Februari kan relatif belum cukup signifikan pemulihannya. Sehingga memang ekspektasi masih dalam kisaran negatif 2 sampai negatif 1 persen," jelasnya dalam acara Pelatihan Wartawan Bank Indonesia secara virtual, Kamis (25/3).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Untuk kuartal II-2021, Josua melanjutkan, proyeksi angka ekonominya akan membaik lantaran memakai basis perhitungan di triwulan II 2020. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia di periode tersebut terkontraksi parah minus 5,32 persen akibat masa awal pandemi Covid-19.
"Perhitungan kami sih sejauh ini bisa di kisaran 6 persen. Kita harapkan ini akan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi, pemulihan ekonomi d tahun ini," kata Josua.
Josua lantas menyimpulkan, pertumbuhan ekonomi nasional akan mulai kembali pada semester II 2021. Terlebih jika program vaksinasi bisa dipercepat, dan semakin banyak menyentuh masyarakat luas. "Karena kalau kita merujuk pada program vaksinasi pemerintah, semester pertama ini kan baru petugas kesehatan, guru, pejabat pemerintahan juga BUMN baru di gelombang pertama," ujar dia.
"Nanti akan lebih banyak lagi masyarakat baru akan di gelombang kedua tahap ketiga. Jadi kalau itu bisa dipercepat tentunya akan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di semester kedua," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca Selengkapnya