Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertumbuhan ekonomi tinggi belum tentu baik untuk Indonesia, ini sebabnya

Pertumbuhan ekonomi tinggi belum tentu baik untuk Indonesia, ini sebabnya pertumbuhan ekonomi. merdeka.com /Arie Basuki

Merdeka.com - Head of Intermediary Business PT Schroder Investment Management Indonesia, Teddy Oetomo mengaku memiliki pandangan yang sedikit berbeda soal pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika masyarakat menghendaki ekonomi Indonesia tumbuh tinggi dan cepat, maka dia lebih berkonsentrasi pada kualitas pertumbuhan ekonomi dibandingkan besaran pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu bagus bagi Indonesia. Ketika ekonomi tumbuh tinggi akan ada beberapa masalah yang turut serta, semisal naiknya angka inflasi.

"Sekarang heboh kenapa pertumbuhan nggak bisa tinggi. Tapi kalau pertumbuhan naik pada ribut masalah inflasi. Karena rumusan alam nggak bisa hilang. Kalau inflasi rendah pertumbuhan juga rendah. Pertumbuhan melonjak tinggi, inflasi naik. Inflasi naik, impor naik. Impor naik defisit perdagangan. Defisit perdagangan, Rupiah dipertanyakan. Jadi ini udah hukum alam," ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/1).

"Publik ingin pertumbuhan tinggi. Tapi lupa kalau itu terjadi, lihat tahun 2012, tahun 2008, saat pertumbuhan kita tinggi apa yang kita hadapi? Defisit perdagangan lah, inflasi lah, dan sebagainya," tambahnya.

Karena itu, menurutnya yang harus diperhatikan adalah kualitas pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan diiringi pemerataan dan berkurangnya kesenjangan sosial.

"Sekarang bagaimana secara berkelanjutan, kita bisa tumbuh. Nggak perlu sampai 7 persen. Tumbuh 7 persen tapi biayanya inflasi saya nggak mau. Mendingan kita (tumbuh) pelan-pelan asal stabil. Jadi percuma pertumbuhan 10 persen tapi tidak merata dan terjadi kesenjangan sosial," tegasnya.

"Jangan juga kita ingin semua faktornya itu bagus semua. Nggak mungkin. Teori ekonominya nggak mungkin," kata dia.

Karena itu berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dikatakan tidak secepat negara lain, dia mengatakan bahwasanya saat ini ekonomi Indonesia sedang pulih dan proses pemulihan tersebut tidak bisa terjadi dalam tempo cepat.

"Ekonomi itu seperti kereta kalau dia slow down untuk naikan lagi pelan-pelan. Tahun ini (pertumbuhan ekonomi) langsung 6 persen itu susah. Sama kaya tahun 2012, dia cepat mau di-slow down juga susah," katanya.

"Jangan juga bandingkan kita dengan China, karena secara struktural kita berbeda. China itu bersaing antar daerah. Siapa yang berhasil dia naik pangkat kita kan nggak seperti itu," jelas Teddy.

Dia yakin berbagai proyek infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah secara jangka panjang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. "Infrastruktur tidak jadi dalam 2 atau 3 tahun. Bangun 1 jalan tol bisa 3 tahun, tapi mengkoneksi satu Indonesia nggak bisa dalam waktu 5 tahun sekali pun. Lebih dari itu. Prosesnya panjang," ujarnya.

Selain itu, untuk lebih mendorong investasi, dia mengharapkan pemerintah lebih aktif berkomunikasi dengan investor terutama terkait kebijakan yang dikeluarkan sehingga investor dapat lebih nyaman dalam berinvestasi di Indonesia.

"Perlu adanya komunikasi dengan pihak swasta oleh pemerintah. Kalau ada komunikasi, investor akan merasa nyaman, karena kita terbuka," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?
Ekonomi Indonesia Diprediksi Tak Capai 5 Persen di 2024, Inflasi Aman?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga

Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani Ungkap Untung Rugi Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekonomi Indonesia

Begini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali
Indonesia Perlu Waspada Saat Ekonomi Negara Maju Bangkit Kembali

Arsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang Resesi

Menurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah

Menurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya