Pertumbuhan Fintech Indonesia Menjadi Tercepat di Asia Tenggara
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut bahwa pertumbuhan industri financial technology (fintech) Indonesia menjadi yang tercepat di Asia Tenggara. Bahkan, Airlangga memprediksi industri fintech pada 2025 mendatang mampu menghasilkan USD 100 miliar.
"Di tahun 2019, laporan Google dan Temasek menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia yang terbesar dengan pertumbuhan tercepat di ASEAN. Fintech memiliki peran besar dengan estimasi nilai USD 45 miliar. Dan di tahun 2025 fintech diperkirakan meningkat lebih dari USD 100 miliar," tuturnya dalam acara peluncuran "Indonesia Fintech Society (IFSoc)", Senin (9/11).
Airlangga mengatakan, pesatnya pertumbuhan fintech di tanah air tak lepas dari meningkatnya pemanfaatan digitalisasi oleh masyarakat. Khususnya pembayaran digital, e-commerce, layanan transportasi online, distribusi barang, dan lainnya.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Dimana Finnet menerapkan layanan pembayaran digital? BXSea Oceanarium terletak di kawasan Tangerang Selatan yang menjadi destinasi wisata unggulan dengan menawarkan pengalaman wahana sea-edutaiment yang memukau.
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
"Di tahun 2020 kita miliki startup Fintech terbesar. Singapura 39 persen, Indonesia 20 persen, Malaysia 15 persen, dan Thailand 10 persen. Dan sektor fintech ini juga merupakan sektor yang paling dinamis dengan kompetitif hadirnya unicorn yaitu perusahaan yang besarnya lebih dari USD 1 miliar dan ada nya decacorn yang lebih dari 10 miliar USD," paparnya
Maka dari itu, Airlangga mendorong semua pihak terkait untuk terus menjaga tren positif atas pertumbuhan fintech di dalam negeri. Sehingga fintech berperan lebih dalam penyediaan layanan keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Sehingga digitalisasi layanan keuangan akan menjadi isu krusial dan menjadi tantangan bersama, termasuk soal kebutuhan infrastruktur yang lebih kuat. Kolaborasi pemerintah, akademisi, media massa, sektor bisnis, dan masyarakat diperlukan dalam hal inisiatif sektor keuangan dan teknologi finansial," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaGenerasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaSebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia bisa menjadi market dalam digital economy
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaSekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Baca SelengkapnyaDEFA bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital ASEAN hingga dua kali lipat, termasuk untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca Selengkapnya