Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertumbuhan Pembangunan PLTU Indonesia Disebut Tertinggi di Negara G20

Pertumbuhan Pembangunan PLTU Indonesia Disebut Tertinggi di Negara G20 PLTU Muara karang. merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia saat ini telah mengikuti perjanjian paris agreement yang memiliki target untuk mengurangi emisi karbon hingga 0 persen pada 2060.

Namun menurut Climate and Energy Campaigner Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari, hingga saat ini komitmen iklim Indonesia sudah membawa temperatur ke 4 derajat celcius, di mana target itu sangat jauh dari target global yaitu 1,5 derajat celcius.

"Karena itu emisi Indonesia mendapat nilai sangat tidak cukup, bahkan sebenarnya kita itu punya komitmen tapi komitmennya hanya segini," ucap Adila, saat webinar, Kamis (18/7).

Adila mengungkapkan untuk penyumbang emisi terbesar di Indonesia di tahun 2030 adalah sektor energi sebesar 58 persen. Di mana, Indonesia masih tergantung kepada bahan bakar fosil khususnya di kelistrikan.

"Masih banyak energi fosil, dan yang paling cepat ini energi batu bara. Pertumbuhan ini juga sejalan dengan emisi gas rumah kacanya ternyata semakin meningkat emisi dari batubara ini," ungkap adila.

Indonesia berada pada posisi pertama dengan pertumbuhan PLTU Batu bara terbesar diantara negara G20. Kenaikan persentase tersebut dari tahun 2015 hingga 2020 sebanyak 44 persen.

"Tren 10 tahun kedepan kita masih didominasi oleh batu bara hingga 2030, kalau dilihat dari 2021-2030 RUPTL ternyata listrik kita masih menggunakan bahan bakar fosil sebanyak 88 persen ketergantungan ini masih ada sampai tahun 2030 mendatang," terangnya

Bencana Indonesia

Di sisi lain, Indonesia pada tahun 2022 sudah dilanda sebanyak 2,207 bencana yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi kurang lebih 90 persen.

Berdasarkan studi dari Bappenas indonesia berpotensi mengalami kerugian hingga mencapai Rp 544 triliun pada periode 2020 hingga 2024 yang disebabkan oleh perubahan iklim ketika suhunya naik 1 derajat celcius dan apabila tidak dilakukan intervensi.

"Indikator yang terjadi selama 8 bulan terakhir di indonesia karena cuaca ekstrem telah membuat kerugian Rp 100 triliun per tahun. ini saja sudah naik 1 derajat menimbulkan dampak yang berat apalagi ketika suhu itu naik ke 2 hingga 4 derajat," tambahnya.

Potensi kerugian tersebut diakibatkan antara lain, akibat kerusakan kapal, kenaikan muka air laut, menurunnya ketersediaan air, menurunya produksi padi dan peningkatan potensi penyakit seperti DBD.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara

Ketersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik

Sektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia

Setidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan
PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan

PLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.

Baca Selengkapnya
Pembukaan COP29 Azerbaijan: PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi
Pembukaan COP29 Azerbaijan: PLN Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
Target Pemakaian Energi Hijau Masih Jauh dari Impian, Ini Sederet Alasannya
Target Pemakaian Energi Hijau Masih Jauh dari Impian, Ini Sederet Alasannya

Sikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.

Baca Selengkapnya
Potensi Geothermal Terbesar Kedua Di Dunia, Pertamina Siap Gandeng Mitra Global Dalam AIPF
Potensi Geothermal Terbesar Kedua Di Dunia, Pertamina Siap Gandeng Mitra Global Dalam AIPF

Di era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.

Baca Selengkapnya
Punya Potensi Besar, Indonesia Ogah Buru-Buru Ekspor Energi Hijau
Punya Potensi Besar, Indonesia Ogah Buru-Buru Ekspor Energi Hijau

Pemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi

Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik
Pemerintah Butuh Rp800 Triliun buat Tambah Kapasitas Pembangkit Listrik

Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Ini Bukti Indonesia Bisa Jadi Pusat Inovasi Energi Hijau Dunia
Ini Bukti Indonesia Bisa Jadi Pusat Inovasi Energi Hijau Dunia

Kekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya

Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Selengkapnya