Perubahan Iklim Jadi Tantangan Ketahanan Pangan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perubahan iklim menjadi tantangan terkini dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Meski Indonesia memiliki modal positif berupa pengakuan dari International Rice Research Institute (IRRI) pada pertengahan Agustus lalu.
"Sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa oleh International Rice Research Institute kita telah dinyatakan swasembada sejak 2019, dan juga kita dinyatakan memiliki ketahanan pangan yang baik," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip Antara, Rabu (5/10).
Penghargaan tersebut menjadi modal baik dalam upaya Indonesia terus memperbaiki ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim. Secara khusus Presiden menyebutkan ada kekhawatiran pribadi terkait iklim di Tanah Air yang sudah dua tahun terakhir cenderung basah.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Indonesia mendorong perubahan iklim? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,“ ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Bagaimana Jokowi menjaga pasokan pangan jangka pendek? Kalau fokusnya menjaga inflasi di sisi konsumen, maka impor adalah solusinya.
-
Di mana perubahan iklim mempengaruhi produksi pangan? Perubahan iklim dapat mengganggu produksi pangan, baik secara langsung melalui efek pada pertanian dan perikanan, maupun secara tidak langsung melalui dampak pada ekosistem dan sumber daya air.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
"Ini kita sudah mendapatkan basah lebih dari dua tahun, yang saya takutkan kalau kita mendapatkan kering juga dalam waktu yang sama," katanya.
Untuk itu, dia meminta jajarannya untuk senantiasa mempersiapkan berbagai hal untuk menjaga ketahanan pangan nasional. "Semuanya sudah saya sampaikan harus siap, karena kita rapat urusan pangan dan energi itu setiap minggu. Biasanya enam bulan sekali, ini sudah setiap minggu," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi menggelar rapat internal di Istana Kepresidenan Jakarta terkait pengembangan food estate sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional. Selain mengevaluasi pengembangan food estate (lumbung pangan) di berbagai daerah, rapat internal tersebut juga memutuskan terkait rencana pembentukan Badan Cadangan Logistik Strategis.
Menurut keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selepas rapat tersebut, regulasi pembentukan Badan Cadangan Logistik Strategis akan dimasukkan ke dalam satu Peraturan Presiden (Perpres) terkait Peningkatan Pangan Nasional Melalui Pengembangan Kawasan Food Estate.
Telah diputuskan pula bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan memimpin Badan Cadangan Logistik Strategis.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengungkapkan, riset-riset pangan dan holtikultura di Indonesia sendiri masih tertinggal dengan negara lain.
Baca SelengkapnyaPresiden bercerita tentang banyak negara kesulitan beras karena perubahan iklim
Baca Selengkapnya"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaDaud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi, tantangan krisis pangan dunia menuntut warga Indonesia untuk melakukan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima penghargaan tertinggi Agricola Medal dari Direktur Jenderal FAO, Dr. Qu Dongyu.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memiliki kepekaan terhadap dunia yang sedang mengalami krisis.
Baca SelengkapnyaAda beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJika tidak diantisipasi, tren gelombang panas ini dapat mendorong inflasi. Ini karena kelangkaan bahan pangan akibat turunnya produksi.
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca Selengkapnya