Peruri cetak 9,3 miliar uang kertas sepanjang 2015
Merdeka.com - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) mencatat peningkatan produksi mencetak uang kertas pada 2015. Tahun lalu, Peruri mencetak uang sebanyak 9,3 miliar bilyet atau naik 31,10 persen jika dibandingkan dengan produksi 2014 sebanyak 7,1 miliar bilyet.
Direktur Utama Peruri Prasetio menjelaskan pada target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2015 tercapai 100 persen dengan waktu penyelesaian cetak satu setengah bulan lebih cepat dari yang ditargetkan semula.
"Ini pencapaian yang bagus karena pertama kalinya dalam 4 (empat) tahun terakhir, Peruri dapat menyelesaikan pencetakan uang Rupiah ini tanpa carry over dengan jumlah cetak uang yang jumlahnya besar pula, yaitu hampir dua kali lipat dari rata-rata pencapaian beberapa tahun sebeiumnya," tuturnya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (7/4).
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa kerajinan perak Koto Gadang semakin menurun? Melansir dari Antara, eksistensi kerajinan perak di Koto Gadang kini semakin memudar. Hal ini disebabkan oleh jumlah perajin perak di Koto Gadang yang sudah berkurang drastis, sehingga tingkat produksi otomatis menurun.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa kerajinan Sangkar Burung Sedayu menurun? Banyak pengrajin di desa itu yang perlahan-lahan beralih ke bidang pekerjaan lain karena persaingan yang makin ketat.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
Pihaknya menambahkan buat produksi uang logam pada 2015 sebesar 1,6 juta keping atau turun 17,69 persen jika dibandingkan produksi 2014 yang mencapai 1,93 juta keping.
"Jika dibandingkan dengan target RKAP 2015 tercapai 100 persen. Penurunan ini disebabkan pesanan Bank Indonesia (BI) menurun tetapi dari kapasitas produksi mesin, kami mampu mencetak lebih dari itu seperti yang telah dilaksanakan pada 2014," ujarnya.
Peruri juga memproduksi paspor dan buku pada 2015 sebesar 4,68 juta buku, atau turun 20,16 persen dibandingkan produksi 2014 yang mencapai 5,86 juta buku. Jika dibandingkan dengan RKAP 2015 tercapai 120,63 persen.
"Terakhir, produksi meterai pada 2015 sebesar 738 juta keping atau naik 12,67 persen dibandingkan produksi 2014 yang mencapai 655 juta keping. Jika dibandingkan dengan RKAP 2015 tercapai 195,24 persen," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia mata uang Rupiah dicetak oleh Peruri. Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971.
Baca SelengkapnyaJumlah Rp2,7 triliun itu meningkat bila dibandingkan nataru pada tahun 2022 sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaKomitmen Peruri menjaga stabilitas ekonomi nasional dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang negara.
Baca SelengkapnyaAda tiga jenis uang yang lazim digunakan di Indonesia, yakni uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar uang pecahan Rp 10 ribu yang diterbitkan pada tahun emisi 2005 sudah tidak berlaku lagi.
Baca SelengkapnyaDitarik dari Perdedoran, Uang Pecahan Rp500 dan Rp1.000 Ini Sudah Tidak Laku Mulai Hari ini
Baca SelengkapnyaPara pelaku usaha mengeluh ke Jokowi soal makin keringnya perputaran uang.
Baca SelengkapnyaPerkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHarga satu rupiah URIPS sama dengan satu rupiah ORI dan seratus rupiah uang Jepang.
Baca SelengkapnyaPeredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaCagar budaya merupakan warisan berharga yang memiliki nilai signifikan bagi sejarah dan kebudayaan.
Baca Selengkapnya