Perusahaan Fintech Perlu Berkolaborasi dengan Perbankan, Ini Sebabnya
Merdeka.com - Ekonom Indef, Aviliani menyebut bahwa perusahaan finance technology (fintech) sulit untuk berkembang tanpa bekerja sama dengan perbankan. Sebab, perusahaan fintech belum memiliki ekosistem yang sama dengan perbankan.
"Saya percaya fintech itu tanpa bekerja sama dengan perbankan itu tidak mudah," kata Aviliani dalam diskusi bertajuk Traditional Bank VS Neo Bank, Jakarta, Selasa (17/11).
Ini terlihat dari ratusan fintech yang tidak memiliki ekosistem, sehingga tidak bisa menjadi besar. Sebaliknya, bila mereka bekerja sama dengan perbankan, sulit bagi perbankan untuk menutup biaya operasional.
-
Kenapa perusahaan di Indonesia enggan merekrut karyawan tanpa kemampuan AI? Hal ini menekankan urgensi dan pentingnya para profesional untuk fokus dalam meningkatkan kemampuan AI melalui pelatihan.
-
Dimana fintech lending memberikan pinjaman? Ternyata Ini Alasan Banyak Orang Pinjam Modal ke Pinjol Dibanding ke Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga Mei 2023 pembiayaan untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), melalui jasa financial technology (fintech lending) mencapai Rp51,46 triliun.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kenapa ERP di Jakarta terhambat? 'ERP itu kita masih fokus sama regulasi dan kemarin kendalanya adalah regulasi. Sekarang didorong adalah bagaimana regulasi kita siapkan, tentu dengan stakeholders,' kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
"Kalau mereka enggak punya ekosistem, mereka tidak akan bisa menjadi besar atau mendapatkan fee base untuk menutup biaya operasional," kata dia.
Perusahaan fintech di Indonesia berkembang sangat cepat dalam 3-4 tahun terakhir. Meski begitu, Aviliani menilai perusahaan fintech tidak akan bisa menggantikan peran perbankan. Alasannya, fintech yang ada saat ini memiliki keterbatasan dalam melakukan transaksi. Sementara perbankan memiliki batas maksimal.
"Jadi sebenarnya fungsi perbankan itu masih sangat signifikan dan terlihat banyak fintech yang berkolaborasi dengan bank," kata dia
Sumber Pendanaan
Selain itu, perusahaan fintech juga perlu bekerja sama dengan perbankan untuk mendapatkan sumber pendanaan. Sebab mereka tidak bisa mengumpulkan dana dari masyarakat baik berupa tabungan, giro atau lainnya.
Perusahaan fintech memang memiliki banyak nasabah. Tetapi kurang memiliki keyakinan untuk menempatkan dananya. "Kedua mereka punya member yang banyak tapi tidak punya keyakinan kalau menyerahkan uang," kata dia.
Sementara pemberian pendanaan memiliki risiko tidak tertagih. Sehingga perusahaan fintech menempatkan dananya ke bank.
"Makanya mereka konsen menempatkan dananya ke bank . Jadi kemana pun kalau dilihat dari fintech itu ujungnya kolaborasi sama bank," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaRosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaSektor keuangan digital ASEAN berada di ambang revolusi.
Baca SelengkapnyaKini semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan perubahan peraturan yang menguntungkan yang dibawa oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca SelengkapnyaProgram ini diharapkan mendorong adopsi fintech dan meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan, manfaat.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPembiayaan ini mengkombinasikan prinsip kredit bank konvensional dan investasi modal ventura untuk menarget startup teknologi Indonesia.
Baca SelengkapnyaAmam Sukriyanto mengatakan untuk mendukung pengembangan UMKM agar dapat menjadi lebih tangguh dan maju, kolaborasi semua pihak terkait sangat penting.
Baca SelengkapnyaAFPI mencatat, sejak tahun 2017 hingga Mei 2023, pendanaan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai Rp621 triliun.
Baca SelengkapnyaSektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca Selengkapnya