Perusahaan Habibie mau produksi 400 pesawat turbo pada 2016
Merdeka.com - Perusahaan manufaktur pesawat milik BJ Habibie, PT Regio Aviasi Industri (RAI) berencana untuk memproduksi 400 pesawat turbo propeller pada 2016. Pesawat bernama R-80 tersebut bakal memiliki mesin pendorong berkekuatan lima ribu tenaga kuda (horse power).
"Dia (R-80) sudah kami konsep memiliki tenaga turbo yang didukung kekuatan baling-baling di kedua sayapnya," terang Presiden Direktur PT RAI Agung Nugroho dalam diskusi Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) di Gedung Joang '45, Jakarta, Sabtu (24/5).
Agung menjelaskan, produksi R-80 bertujuan untuk mengembalikan masa kejayaan industri dirgantara nasional. Untuk itu RAI akan menggandeng PT Dirgantara Indonesia (PT DI), lima puluh ilmuwan di struktur pekerjaan inti, dan kementerian terkait guna merealisasikan mimpi tersebut.
-
Di mana B.J Habibie menimba ilmu teknik penerbangan? Bahkan, mantan Presiden Republik Indonesia ke-3, B.J Habibie juga merupakan alumni dari RWTH Aachen mengambil studi teknik penerbangan.
-
Siapa yang menampilkan atraksi dirgantara? Nanti akan ada atraksi udara anggota TNI AU yang menyertai sepanjang pagelaran Gandrung Sewu.
-
Siapa pilot pertama Indonesia yang terbang setelah kemerdekaan? Adisutjipto menjadi orang Indonesia pertama yang menerbangkan pesawat setelah kemerdekaan. Penerbangan itu terjadi 27 Oktober 1945 pukul 10.00 selama 30 menit.
-
Bagaimana Soerjadi Soerjadarma mendongkrak minat dirgantara? Sejak saat itu, ia terus berjuang untuk mendongkrak minat dirgantara melalui pendidikan, pelatihan dasar-dasar penerbangan militer.
-
Bagaimana cara mendaur ulang pesawat? “Nilai terbesar, antara 80-90 persen dari satu pesawat (yang dirongsokkan) adalah di bagian mesin,“ kata Gregory.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
"Kami terdorong membuat pesawat yang lebih canggih karena melihat keprihatinan selama 17 tahun terahir industri dirgantara domestik tidak pernah mengalami pertumbuhan yang bagus. Padahal negara-negara lainnya sedang meningkat," katanya.
Saat ini, RAI masih memersiapkan rancang bangun dan mesin pesawat. Nantinya, R-80 akan memiliki kapasitas 80-90 kursi.
"Itu sudah termasuk menyusun sertifikasinya juga. Jadi ketika memasuki tahun 2016 pesawat R-80 benar-benar siap terbang," jelasnya.
"Kami ingin PT DI bisa membuat semua pesawat komersial. Karena kami ingin membidik market share kalangan masyarakat kelas menengah di Indonesia, Eropa, Afrika dan Amerika Latin."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyebut bantuan air ini terealisasi berkat kerja Universitas Pertahanan.
Baca SelengkapnyaMenurut kesepakatan, Indonesia juga akan memproduksi 48 unit jet tempur itu di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMeskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaErick menyebut capaian ini tak lepas dari program Transformasi BUMN yang terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan.
Baca Selengkapnya