Perusahaan Hary Tanoe ini merugi karena tayangan piala dunia
Merdeka.com - Salah satu perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo, MNC Sky Vision menanggung rugi sebesar Rp 154 miliar pada 2014. Besarnya kerugian ini menurun dibandingkan tahun 2013 yang mencapai Rp 487 miliar.
Direktur Utama MNC Sky Vision, Rudy Tanoesoedibjo mengatakan kerugian ini diakibatkan menurunnya pertumbuhan pelanggan MNC Sky Vision pada 2014. Pertumbuhan pelanggan Tv berlangganan tersebut hanya 10 persen dan di bawah pertumbuhan tahun 2013 yang mencapai 20 persen.
Rudy mengakui melambatnya pertumbuhan pelanggan karena adanya ajang piala dunia tahun lalu. Banyak pelanggan memilih layanan TV berlangganan lain yang menyiarkan langsung tayangan piala dunia.
-
Bagaimana Starlink berbeda dengan provider Indonesia? Starlink hadir dengan janji memberikan koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, bahkan di daerah-daerah terpencil.
-
Kenapa Starlink lebih mahal dibanding provider lokal? Starlink menyediakan tiga paket, yaitu internet penggunaan di rumah seharga Rp750.000/bulan, penggunaan selama bepergian seharga Rp990.000/bulan, dan penggunaan di perairan seharga Rp4,34 juta/bulan.
-
Siapa pemilik Starlink? Layanan internet dari perusahaan SpaceX tesebut menuai berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun menentang.
-
Apa yang ditawarkan Vidio dan Telkomsel? Kolaborasi Vidio dan Telkomsel memberikan penawaran eksklusif menonton seluruh tayangan paket Vidio Diamond, termasuk Liga Inggris hanya dengan Rp1.000 (tidak termasuk PPN) untuk pelanggan baru IndiHomeTV, selama periode 1 hingga 31 Desember 2023.
-
Kenapa Starlink mahal? Pembuatan sebuah satelit Starlink diperkirakan menelan biaya USD 500.000 atau sekitar Rp8,2 miliar.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
"Tahun 2014 dimulai karena bencana alam menimpa kami. Pada Juni lalu, piala dunia mempengaruhi keseluruhan pertumbuhan kami, di mana beberapa pelanggan memilih kompetitor kami yang menawarkan tayangan piala dunia," ucap Rudy dalam siaran persnya yang diterima merdeka.com di Jakarta, Rabu (1/4).
Rudy menyebut, pembajakan pelanggan TV berbayar menyebar dengan cepat dalam waktu 4 tahun terakhir. Meningkat dari satu juta pelanggan menjadi 4 juta pelanggan pembajakan tahun ini.
"Kita telah kerjasama dengan penegak hukum dan pengadilan untuk menangkap operator ilegal dan memastikan mereka mendapatkan hukuman," katanya.
Tahun ini, Rudy berjanji akan mengakuisisi pelanggan berkualitas tinggi dengan menawarkan layanan orientasi yang berkualitas. "Kita fokus pada pengembangan jaringan penjualan yang luas dan meningkatkan nilai," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi konten masyarakat Indonesia tidak hanya di platform televisi, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka berpindah ke platform digital.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaVidio sukses mendominasi layanan mobile video streaming kategori smartphone.
Baca SelengkapnyaDalam paparannya, Managing Director Emtek, CEO SCM & Vidio Sutanto Hartono membahas soal perkembangan digital saat ini, termasuk Vidio.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaStrategi Vidio dalam menghadirkan konten olahraga terlengkap terbukti berhasil merebut pasar dan menjadi konten dengan atribusi tertinggi bagi pelanggan Vidio.
Baca SelengkapnyaPT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.
Baca SelengkapnyaSejauh ini nilai kerugian negara akibat korupsi tersebut senilai Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaHarvey juga didakwa telah melakukan pencucian uang dari penerimaan uang Rp420 miliar hasil tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaVidio terus berkomitmen menayangkan berbagai pertandingan dari berbagai cabang olahraga.
Baca SelengkapnyaVidio meningkatkan pengalaman menonton pelanggan Malaysia
Baca SelengkapnyaAdapun, perusahaan yang dimaksud ialah PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP). Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan dan pengekspor udang.
Baca Selengkapnya