Perusahaan jasa keuangan RI cuma tumbuh 20 persen per tahun
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mendorong berkembangnya perusahaan jasa teknologi keuangan (financial technologi/fintech) guna membantu lembaga keuangan bisa memanfaatkan teknologi lebih optimal. Sebab, pertumbuhan jasa keuangan ini masih relatif kecil, yakni hanya 20 persen per tahun.
CEO Asosiasi Fintech Indonesia Niki Luhur mengatakan saat ini baru ada enam perusahaan fintech yang terdaftar dalam asosiasi, yakni CekAja, Bareksa, Doku, E-Cash, Kartuku, dan Veritrans. Namun, dengan adanya dukungan dari pemerintah, regulator, dan jasa keuangan lainnya, akan mampu mengembangkan jasa fintech di Indonesia.
"Saat ini kami sangat positif. Kita lihat suasananya sangat enak. Kita agak kaget bahwa dari sisi pemerintah, regulator, OJK, Menkominfo, Bekraf, dan BI masing-masing regulator sangat mendukung fintech. Mudah-mudahan dalam satu bulan ke depan kita bisa jadi 20 perusahaan," ujar Niki di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (19/4).
-
Apa peluang baru yang diciptakan oleh fintech? Selain itu, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam industri keuangan, di mana fintech (teknologi keuangan) telah menciptakan peluang baru dan mengubah cara layanan keuangan disajikan.
-
Bagaimana OJK ingin tingkatkan governansi di Sektor Jasa Keuangan? 'Penerapan manajemen risiko di Sektor Jasa Keuangan perlu bertransformasi dari compliance- driven menjadi terintegrasi pada proses bisnis sehingga dapat meningkatkan kinerja, mendorong inovasi, dan mendukung pencapaian tujuan organisasi sehingga tercipta ekosistem keuangan yang bersih dan sehat,' kata Sophia.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa yang dipastikan OJK mengenai sektor jasa keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan kinerja sektor jasa keuangan sangat baik di tengah kondisi global yang penuh tantangan.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Kenapa OJK dorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? 'Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,' kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
Dengan adanya jasa fintech ini, dia yakin masyarakat akan diberikan kemudahan dalam transaksi keuangan. Termasuk mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memperluas usahanya dan meningkatkan pelayanannya kepada para pelanggan.
"Kita membawa beberapa infrastruktur baru dimana biaya operasional bank bisa separuh dari apa yang mereka keluarkan. Dengan kondisi makro yang susah, hal-hal ini bisa membantu mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas jasa mereka ke masing-masing pelanggan mereka. Ke depan pertumbuhannya (fintech) akan galak," jelas dia.
Seperti diketahui, OJK akan membentuk unit khusus yang akan membawahi fintech dan inovasi, sehingga fintech di Indonesia harus bisa menambah daya saing perekonomian Indonesia, membuka layanan keuangan seluas-luasnya ke masyarakat, dan mendorong efisiensi.
"Saya baru ingin membentuk unit khusus di OJK yang akan membawahi fintech dan inovation. Sudah mulai, pengesahan sudah jadi dalam rangka merespon agar OJK tidak ketinggalan, tidak salah atur, tidak salah dorong," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad.
Selain itu, untuk mendorong berkembangnya perusahaan jasa fintech, pihaknya masih mengkaji aturan atau regulasi mengenai hal ini. Kajian tersebut akan dibicarakan dengan berbagai perusahaan fintech, perbankan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. Sehingga dia menargetkan akhir tahun 2016 aturan tersebut akan bisa ditetapkan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, pembiayaan dari fintech lending terus meningkat. Tren ini seiring kemudahan akses pinjaman oleh layanan Fintech atau pinjaman online.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menempatkan Indonesia di peringkat keempat dunia dalam jumlah populasi terbanyak yang tidak memiliki akses keuangan, di bawah India, China.
Baca SelengkapnyaHingga kuartal III-2023, industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaDana tersebut banyak dinikmati oleh pelaku UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaSepanjang semester I-2023, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) tumbuh 20,42% secara tahunan atau year-on-year (YoY
Baca SelengkapnyaSalah satunya menangani banyak proyek sistem pembayaran BUMN.
Baca SelengkapnyaRosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Teknologi Keuangan Digital, Trans Digital Cemerlang (TDC) menyambut baik acara Indonesian Fintech Summit & Expo 12-12 November 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaPihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.
Baca Selengkapnya