Perusahaan leasing bidik biayai KPR masyarakat kelas bawah

Merdeka.com - Sektor perbankan masih mendominasi pembiayaan perumahan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Tak tanggung-tanggung, perbankan menguasai 98 persen penyaluran KPR di tanah air. Sisanya, hanya 2 persen dari perusahaan pembiayaan (multifinance) atau yang lebih dikenal dengan leasing.

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) bakal mengikuti jejak sektor perbankan mengejar peluang penyaluran KPR. Keberanian perusahaan pembiayaan menggarap KPR tidak lepas dari besarnya kesempatan membiayai masyarakat kelas menengah ke bawah yang belum memiliki rumah.

"Kita masih melihat peluang KPR karena saat ini 62 persen masyarakat Indonesia belum mempunyai akses perbankan. Perusahaan pembiayaan paling berani karena sebagian nasabah pendapatan tetap (fixed income)-nya tidak ada," ujar Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno saat acara 'Seminar Kiat Pendanaan KPR Saat Bunga Tinggi' di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (12/2).

Diakuinya, selama ini perusahaan pembiayaan lebih banyak membiayai kredit kepemilikan mobil, sepeda motor, dan alat berat. Selain itu, alat elektronik pun banyak disalurkan pembiayaannya oleh perusahaan pembiayaan.

"Kami memiliki potensi untuk KPR ini. Perusahaan pembiayaan memiliki jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia. Kalau di kota-kota besar kami memang kalah sama perbankan. Tapi kalau misalnya di kantor-kantor khusus sepeda motor itu kita sampai ke desa-desa paling kecil," ucapnya.

Dia menyebutkan, kapabilitas perusahaan pembiayaan juga sangat besar. Ini menjadi salah satu kekuatan. "Secara keseluruhan total aset mencapai Rp 41 triliun dan total pembiayaan Rp 348 triliun pada tahun 2013," jelas dia.

"Karyawan perusahaan pembiayaan juga mencapai 240.000 orang," ungkapnya.