Perusahaan penyedia konten terbesar Malaysia minat masuk Indonesia
Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menerima minat investasi dari perusahaan penyedia konten seluler terbesar di Malaysia untuk masuk ke Indonesia. Mereka berencana akan menanamkan investasi USD 10 juta atau setara Rp 125 miliar.
Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, perusahaan tersebut telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada tahun lalu.
"Mereka berminat untuk mengembangkan bidang usaha 'mobile content' dan perdagangan senilai USD 10 juta. Perusahaan saat ini memiliki omset di Malaysia sebesar 3 juta ringgit per hari dan menjadi pemimpin di sektor 'provider mobile content'," kata Franky di Jakarta, Jumat (25/3).
-
Bagaimana Kominfo melihat investasi Apple di Indonesia? Mengenai investasi Apple di Indonesia, Usman mengatakan bahwa Kominfo mengurus aspek teknologi yang dipakai, bukan terfokus pada aspek investasi keuangannya.
-
Kenapa Microsoft investasi di Indonesia? 'Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer, sehingga membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini,' ujar Satya Nadella, CEO Microsoft di Jakarta, Selasa (30/4).
-
Bagaimana Microsoft berinvestasi di Indonesia? Microsoft mengumumkan investasi sebesar USD 1,7 miliar atau selama empat tahun ke depan untuk memperkuat infrastruktur cloud dan AI di Indonesia. Langkah ini juga akan memberikan pelatihan keterampilan AI kepada 840.000 orang dan mendukung pengembangan komunitas lokal.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Mengapa Bank Jatim mendukung UMKM binaan di Misi Dagang Bengkulu? 'Keikutsertaan Misi Dagang selama ini menjadi bentuk komitmen bankjatim yang tidak hanya support di bidang pendanaan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Bengkulu kali ini,' paparnya.
-
Bagaimana UMKM bisa menarik konsumen di marketplace? “Berikutnya adalah bagaimana menampilkan produk jualan mereka agar tampak menarik di marketplace, tak sekedar memajang gambar semata. Mereka juga harus cepat menjawab pertanyaan calon konsumen. Jika lamban, maka konsumen dengan mudah beralih ke toko online lainnya,“ ujar Budi.
Malaysia merupakan salah satu negara prioritas pemasaran investasi di ASEAN bersama dengan Singapura. Hal itu lantaran tren realisasi dan komitmen investasi negeri jiran yang cenderung meningkat.
Franky menyampaikan, tim Marketing Officer BKPM saat ini sedang berada di Malaysia untuk melakukan serangkaian kunjungan ke asosiasi bisnis serta pengusaha prospektif yang menanamkan modalnya di Indonesia.
"Tim Marketing Officer Malaysia aktif membangun jejaring bisnis untuk mengidentifikasi minat investasi dari Malaysia," ujarnya.
Ikhsan Adhi, Marketing Officer Wilayah Malaysia yang mencakup seluruh wilayah negara ASEAN kecuali Singapura mengatakan, timnya dalam dua hari terakhir melakukan kunjungan ke empat asosiasi bisnis, yakni Malaysia China Chamber of Commerce (MCCC), Kuala Lumpur Business Club (KLBC) dan Master Builders Association Malaysia (MBAM).
"MBAM merupakan asosiasi bisnis yang memainkan peran penting dalam pengembangan dan kemajuan industri konstruksi bagi pelaku bisnis Malaysia," katanya.
Pertemuan selanjutnya yaitu dengan The Associated Chinese Chambers of Commerce and Industry of Malaysia (ACCCIM).
"ACCCIM merupakan asosiasi bisnis apex untuk etnis Tionghoa di Malaysia. Dalam pertemuan tersebut disampaikan ACCCIM menyambut baik rencana tim Marketing Officer Malaysia dalam mengembangkan 'working platform' dengan seluruh member ACCCIM yang mencapai 17.000 perusahaan," jelasnya.
Selain itu, tim Marketing Officer BKPM juga bertemu dengan enam perusahaan Malaysia yang menyatakan minatnya menanamkan modalnya di Indonesia. "Dalam kunjungan tersebut kami didukung penuh oleh KBRI Kuala Lumpur," imbuhnya.
Kunjungan kerja yang dilakukan adalah untuk menjaring minat investasi serta dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai reformasi kebijakan investasi di Indonesia.
Dari data BKPM, realisasi investasi Malaysia tahun 2015 sebanyak 913 proyek dengan nilai investasi USD 3 miliar, tumbuh 73 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sedangkan nilai komitmen investasi dari Malaysia pada 2015 yang mencapai USD 5,5 miliar dari sebelumnya USD 2,2 miliar atau naik 148 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vidio tengah berkolaborasi dengan Aksilarasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Baca SelengkapnyaVidio memperluas jangkauannya ke pasar internasional melalui kemitraan strategis dengan Unifi TV di Malaysia.
Baca SelengkapnyaMenurut Wamen Komdigi, salah satu harapan utama dari investasi ini adalah agar Apple bisa memberikan dampak yang lebih besar.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kerap kali melakukan kebijakan serampangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaGuna melihat peluang tersebut, Temmy mengatakan, jejaring UMKM Malaysia di sektor pendidikan sempat membuat pameran di Indonesia beberapa bulan yang lalu.
Baca SelengkapnyaKemitraan ini memberikan penawaran tayangan streaming Vidio sebagai bagian dari paket Aneka Plus Pack Unifi TV.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus meningkatkan investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaTikTok, Tokopedia, dan Grup GoTo berkomitmen memberikan manfaat lebih luas bagi para pelaku UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndustri telekomunikasi dan game di Indonesia tengah mengalami perkembangan yang luar biasa di Asia.
Baca SelengkapnyaPasar negara berkembang juga akan menarik investasi karena karakteristiknya yang menguntungkan.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca Selengkapnya