Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perusahaan perfilman ternama AS minat ekspansi usaha di Indonesia

Perusahaan perfilman ternama AS minat ekspansi usaha di Indonesia Ilustrasi bioskop. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Karramba Production

Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK telah mengeluarkan paket kebijakan jilid X beberapa waktu lalu. Salah satu isinya adalah mengenai revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) di beberapa sektor usaha Tanah Air, termasuk industri perfilman. Di sektor ini, asing kini dipersilakan untuk investasi 100 persen.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani mengatakan, Indonesia telah menerima minat perusahaan perfilman ternama AS untuk melakukan ekspansi usaha di Indonesia. Meski demikian, Franky belum menyebut nama perusahaannya.

"Untuk bidang usaha perfilman terbuka 100 persen mulai dari sektor produksi, distribusi dan pertunjukan film. Tujuan utama pemerintah adalah menumbuh kembangkan pemain-pemain usaha baru di bidang ini," ungkap Franky dalam keterangannya di Jakarta, Senin (15/2).

Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi. Berdasarkan data yang dimiliki oleh BKPM pada 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai USD 893 juta terdiri atas 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.

Dari sisi komitmen tercatat masuknya komitmen USD 4,8 miliar dolar AS terdiri atas 76 proyek. "BKPM akan terus mengawal minat-minat investasi dari AS ini untuk segera direalisasikan," katanya.

Tak puas begitu saja. Franky akan terus mempromosikan Daftar Negatif Investasi (DNI) yang baru diumumkan perubahannya oleh pemerintah pekan lalu, kepada investor Amerika Serikat, dalam kunjungan ke San Francisco mendampingi Presiden Jokowi.

"Dalam DNI baru, sektor-sektor unggulan yakni perfilman, 'e-commerce', 'market place' dan farmasi akan menjadi daya tarik utama untuk menarik minat investasi investor Amerika Serikat," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar

Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ubah Bentuk Badan Hukum Perum Produksi Film Negara Jadi Persero
Jokowi Ubah Bentuk Badan Hukum Perum Produksi Film Negara Jadi Persero

Persero melakukan kegiatan dan usaha perfilman dan konten lain sebagaimana diatur dalam anggaran dasar.

Baca Selengkapnya
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun
Pakai Dana IPO, Cinema XXI Bakal Tambah Layar Bioskop 10 Persen Tiap Tahun

Prospek pertumbuhan industri bioskop di Indonesia yang tercermin dari minat investor pada masa penawaran awal dan umum.

Baca Selengkapnya
Menparekraf Apresiasi Ekspansi Vidio Go Internasional ke Malaysia
Menparekraf Apresiasi Ekspansi Vidio Go Internasional ke Malaysia

Vidio tengah berkolaborasi dengan Aksilarasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Baca Selengkapnya
Perkuat Posisi di Pasar Global, Indonesia Bakal Ikut Festival Film Internasional di Beberapa Negera
Perkuat Posisi di Pasar Global, Indonesia Bakal Ikut Festival Film Internasional di Beberapa Negera

Ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pesaing yang kuat di pasar film global.

Baca Selengkapnya
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Ritel Ini Bakal Ekspansi Bisnis
Melantai di Bursa Saham, Perusahaan Ritel Ini Bakal Ekspansi Bisnis

PT Sinar Eka Selaras Tbk melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham.

Baca Selengkapnya
Cara Kemenparekraf Genjot Industri Kreatif, Game dan Film Terus Didorong
Cara Kemenparekraf Genjot Industri Kreatif, Game dan Film Terus Didorong

Langkah-langkah ini guna mendorong ekonomi kreatif di Indonesia semakin semarak.

Baca Selengkapnya
Nuon Bersama PFN Dukung Geliat Industri Perfilman Indonesia Lewat IFFa
Nuon Bersama PFN Dukung Geliat Industri Perfilman Indonesia Lewat IFFa

Peluncuran Situs www.iffa.id sebagai upaya mudahkan proses produksi Film Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara
Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara

Pemerintah terus meningkatkan investasi di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Vidio Ekspansi ke Pasar Malaysia, Sajikan Serial Lokal Asli Indonesia dengan Subtitle Melayu dan Mandarin yang Dibuat AI
Vidio Ekspansi ke Pasar Malaysia, Sajikan Serial Lokal Asli Indonesia dengan Subtitle Melayu dan Mandarin yang Dibuat AI

Vidio memperluas jangkauannya ke pasar internasional melalui kemitraan strategis dengan Unifi TV di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Dorong Industri Perfilman, Bobby Nasution Sediakan Bioskop di Lapangan Merdeka
Dorong Industri Perfilman, Bobby Nasution Sediakan Bioskop di Lapangan Merdeka

Pemkot Medan akan menyediakan bioskop di Lapangan Merdeka.

Baca Selengkapnya
5 Alasan Penting Amerika Patut Berinvestasi di Indonesia
5 Alasan Penting Amerika Patut Berinvestasi di Indonesia

Bank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya